Kolaborasi KLH-BKKBN Luncurkan Program Tamasya

Peresmian Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya) di Kantor Kemendukbangga, Jakarta (Foto: Kemendukbangga)
Peresmian Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya) di Kantor Kemendukbangga, Jakarta (Foto: Kemendukbangga)

JAKARTA, Inibalikpapan.com – Pemerintah terus memperkuat sinergi lintas sektor dalam membangun fondasi menuju Indonesia Emas 2045.

Salah satu langkah strategis terbaru adalah kolaborasi antara Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), yang ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman di Jakarta, Rabu (9/7/2025).

Kerja sama ini diarahkan untuk memperkuat integrasi antara pendekatan kependudukan dan pelestarian lingkungan hidup, sebagai bagian dari strategi pembangunan berkelanjutan yang berorientasi pada penciptaan generasi unggul, sehat, dan peduli lingkungan.

“Kalau lingkungan rusak, anak-anak tumbuh dalam risiko. Kita ingin generasi yang sehat, cerdas, dan peduli. Itu hanya bisa dicapai kalau kementerian dan masyarakat bekerja sama,” ujar Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq.

Program Tamasya: Jawaban Inovatif untuk Keluarga Muda

Salah satu program unggulan dalam kolaborasi ini adalah Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya) — sebuah solusi pengasuhan anak berbasis komunitas, ramah lingkungan, dan terjangkau, yang dirancang untuk mengatasi tantangan yang dihadapi keluarga muda, terutama ibu bekerja.

“Reproduksi harus berjalan, pengendalian penduduk tetap dilakukan, tapi orang tua, terutama para ibu, juga harus bisa bekerja. Tamasya hadir sebagai solusi gotong royong,” jelas Kepala BKKBN Wihaji.

Di tengah mahalnya jasa asisten rumah tangga dan sulitnya mencari pengasuh, Tamasya menawarkan model penitipan anak terjangkau yang juga mengintegrasikan pendidikan karakter, kesadaran lingkungan, dan nilai-nilai keberlanjutan.

Anak-anak tidak hanya diasuh dalam suasana sehat dan menyenangkan, tetapi juga dibentuk sebagai generasi yang cerdas, berdaya, dan cinta lingkungan.

Dunia Usaha Wajib Peduli: Tamasya Masuk Indikator PROPER

Menariknya, program Tamasya kini masuk dalam indikator penilaian PROPER (Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup) yang dikelola oleh KLH. Dengan begitu, lebih dari 6.000 perusahaan besar di Indonesia akan dinilai berdasarkan kontribusi mereka terhadap program-program sosial seperti Tamasya.

“Kepedulian perusahaan terhadap program seperti Tamasya kini menjadi bagian dari tanggung jawab sosial mereka terhadap masa depan anak bangsa,” tegas Wihaji.

Langkah ini dipandang sebagai terobosan konkret untuk mendorong sektor swasta terlibat aktif dalam membangun ekosistem sosial dan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak secara fisik maupun psikososial.

Gerakan Terpadu Menuju Generasi Emas: Dari Tamasya hingga Ayah Keladan

Tamasya merupakan bagian dari lima program percepatan (Quick Win) yang dirancang untuk membentuk keluarga tangguh dan SDM unggul.

Program lainnya mencakup Gerakan Ayah Keladan, Lansia Berdaya, hingga SuperApps Layanan Keluarga—semua dirancang untuk menjawab tantangan zaman, memperkuat ketahanan keluarga, dan mempercepat pencapaian target pembangunan manusia Indonesia.

“Kita ingin kehadiran anak tidak menjadi beban, melainkan awal lahirnya generasi emas. Dengan lingkungan yang baik dan sistem pengasuhan yang mendukung, kita wujudkan Indonesia yang sehat, cerdas, dan produktif,” tutup Wihaji.

Dengan kolaborasi kuat antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha, cita-cita Indonesia Emas 2045 tidak lagi menjadi sekadar slogan, tetapi sebuah perjalanan strategis yang dimulai dari unit terkecil bangsa—keluarga./Info Publik

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses