Komdis PSSI Jatuhkan Sanksi Denda untuk Empat Klub Super League

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Komisi Disiplin (Komdis PSSI) kembali menegaskan sikap tegasnya terhadap pelanggaran disiplin di kompetisi Super League 2025/2026.

Melalui sidang pada 27 Agustus 2025, Komdis menjatuhkan sanksi berupa denda dan larangan bertanding kepada sejumlah klub serta ofisial.

Total ada empat klub yang dijatuhi hukuman, yakni Persija Jakarta, Persik Kediri, Malut United FC, dan Bhayangkara Presisi Lampung FC, dengan berbagai bentuk pelanggaran yang mencoreng jalannya kompetisi.

Detail Sanksi Komdis PSSI

1. Reza Arifian (Ofisial Bhayangkara Presisi Lampung FC)
   1. Laga: Arema FC vs Bhayangkara Lampung (22/8/2025)
   1. Pelanggaran: Unsporting conduct terhadap perangkat pertandingan
   1. Sanksi: Larangan 4 pertandingan + denda Rp50 juta
2. Bhayangkara Presisi Lampung FC
   1. Pelanggaran: Perusakan fasilitas stadion (signage logistik, white board, pintu ruang ganti)
   1. Sanksi: Wajib ganti kerugian kepada panitia Arema FC
3. Persik Kediri
   1. Laga: Dewa United vs Persik (22/8/2025)
   1. Pelanggaran: VIP tak terdaftar masuk ruang ganti tim
   1. Sanksi: Denda Rp200 juta
4. Persija Jakarta
   1. Laga: Persija vs Malut United (23/8/2025)
   1. Pelanggaran: Penonton melempar sepatu dan botol ke pemain lawan
   1. Sanksi: Denda Rp20 juta
5. Tim Malut United FC
   1. Laga: Persija vs Malut United (23/8/2025)
   1. Pelanggaran: Ofisial & pemain melempar botol ke arah tribun Barat
   1. Sanksi: Teguran keras
6. Malut United FC (Klub)
   1. Pelanggaran: Penyalahgunaan ID card (identitas tidak sesuai)
   1. Sanksi: Denda Rp5 juta

Pesan Tegas untuk Klub Liga Indonesia

Sanksi ini menjadi peringatan serius bagi seluruh klub peserta liga agar menjaga sportivitas dan profesionalisme. Komdis PSSI menilai, setiap tindakan yang mengganggu jalannya pertandingan, baik oleh pemain, ofisial, maupun penonton, dapat mencederai semangat fair play dan merugikan citra kompetisi.

Dengan denda ratusan juta rupiah hingga larangan bertanding, Komdis ingin menegaskan bahwa disiplin adalah harga mati dalam sepak bola Indonesia. / PSSI