BALIKPAPAN,  Inibalikpapan.com – Komisi IV Balikpapan melakukan peninjauan ke rumah penampungan yatim piatu duafa Yayasan Joyoboyo,  Martadinata,  Kelurahan Gunung Sari Ilir,  Rt 60 Balikpapan Tengah,  Selasa siang (26/3/2019). 

Peninjauan Komisi IV DPRD Balikpapan didampingi Dinas Pemberdayaan Perempuan Keluarga Berencana Sri Wahyuningsih dan perwakilan Dinas Sosial Balikpapan. 

Sidak ini untuk memastikan perizinan dan keamanan tempat anak-anak yang sementara ini ditampung di lokasi itu.

Komisi IV DPRD mendorong agar pengurus Yayasan melakukan pemenuhan kelengkapan perizinan

“Yayasan dari segi perizinan masih ada beberapa yang belum terpenuhi. Kita mendorong agar melengkapi supaya pemkot rapi tertib jangan sampai ada yayasan berdiri liar sehingga kalau ada bencana ada yang bertanggungjawab,” kata Wakil Ketua Komisi IV Jhon Ismail usai peninjauan ke Yayasan Joyoboyo.

Lokasi itu merupakan rumah tinggal anggota KOmisi IV Ruki Suheru yang dipinjamkan.

Lokasi berada dipinggir jurang dengan elevasi lahan cukup miring.

“Disela-sela kunjngan tadi saya melihat kebelakang memang kondisi jurang sehingga mengkhawatirkan dan tempat itu oleh pemilik sebenarnya darurat sementara menampung,” kata Jhon.

Dewan berharap ada waktu satu bulan ini pengelola mengurus perizinan agar legal dan dapat dikatakan layak.

“Ketika pihak berwenang  memberikan rekomendais karena izin itu ada provinsi. Ketika turun kelapangan ini disebutkan layak namun harus dibenahi  seperti harus dsiring, izin kanan kiri lengkap ya yayasan itutidak ada masalah tapi Kalau tidak terpenuhi harus ditutup ditindak,” jelas politisi PDI Perjuangan ini.

Kepala DInas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Balikpapan Sri Wahyuningsih meminta agar pengelola segera mengurus perizinan melalui dinas sosial.

“surat keterangan terdaftar (SKT) nanti dalam penerbitan  SKT itu akan mempertimbangkan kelayakan tempat,” ujarnya.

Dia menyambut positif ada yayasan yang bergerak dibidang sosial anak dengan tujuan melindungi anak namun khawatir jika terjadi longsor akan menimbulkan korban.

“Kita tidak menginginkan itu. Tadi ada saran cari lokasi lain atau penurapan bagian belakang. Yang kan khawatir kalau 20 anak longsor bagaimana. Tujuan utama jadi gagal. Kalau kasat mata ya nggak layak,” tuturnya.

Yayasan Yatim piatu dan duafa ini   sebelumnya beropeasional  di Sepinggan dan pindah ke Rapak selama 8 tahun. Lalu menempati rumah di Kawasan Martadinata sejak 3 tahun lalu.

“Rumah ini menampung anak-anak yatim piatu ada duafa juga,” ujar Maulana Pengurus Yayasan Joyoboyo.

Maulana mengakui pihaknya menempati rumah ini karena memang belum mendapatkan tempat tinggal yang lebih bagus dan layak.

“Kalau ada yang lebih bagus dan layak kita pindah dari sini. Sekarang emergensi belum ada,” tuturnya.

Lokasi rumah ini  meski curam namun tidak ada tanda-tanda longsor.  Sejauh ini operasional berjalan aman.

“Bisa lihat ke belakang. Tidak ada bocor kondisi sejak 3 tahun lalu nggak ada masalah. Dulu plafon kaca terus kita pecahin karena takut pecah bahaya,” jelasnya.

Meski demikian pihaknya siap mengurus perizinan yang telah diarahkan pihak dinas terkait.

“siap ngurus itu. Kalau dari Kemenhukham ada izinya dan akte notaries,” ujarnya.

Selama ini yayasan menampung anak-anak yang tidak mampu dan orang tua tidak jelas keberadaan. Sebagian besar berasal dari Balikpapan. “20 orang ini memang banyak orangtuanya yang kurang jelas. Ada jelas ada yang tidak jelas. Anak-anak ini ada yang belajar tahfiz. Saya yang ngajar disini,” ujarnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version