BALIKPAPAN, Komisi II DPRD kota Balikpapan meminta pemerintah kota segera melakukan perbaikan pasar Sepinggan yang terbakar pada Minggu pagi (16/7/2017).

Sebanyak 16 kios di lantai II, 11 diantaranya ludes terbakar. Namun mereka tidak dapat berjualan karena selain lokasi berjualan hangus terbakar , atap pasar juga mengalami kerusakan parah.

” Kita minta dicari solusinya kasian pedagang yang jadi korban. Paling memungkinkan relokasi di area parkir karena hanya itu lahan yang kosong,” kata Ketua Komisi II Muhammad Taqwa saat melakukan peninjauan pasar Sepinggan, Selasa siang (18/7/2017).

Politisi Gerindra Balikpapan ini dalam waktu dekat akan mengundang Dinas Perdagangan untuk mengetahui konsep penanganan bagi pasar yang terbakar.
” Kita akan undangan Dinas Pasar ( Dinas Perdagangan) untuk melakukan inventarisir masalah dan sudah diusulkan agar dicarikan solusi,” katanya didampingi anggota Budiono, Iwan Wahyudi, Sandi Ardian, Doris Eko, dan Gazali.

Seorang pedagang korban kebakaran tidak dapat menyembunyikan kesedihan. Dia hanya berharap bisa berjualan kembali di kios berukuran 3X4 meter.

Asla Muhanah pedagang pakaian yang berjualan sejak 2006 mengaku hanya bisa menunggu kebijakan pemerintah kota. Meski kios terbakar ringan namun tetap tidak bisa berjualan karena atap pasar sudah bolong dan rapuh akibat terbakar.
“Kalau ada atap kan bisa ini kan bolong-bolong kalau saya masih bisa diperbaiki pelan-pelan tapi kalau atap ya. Minta atap tolong dibuat bagus. Belum jualan, barang-barang sempat diamankan,” tuturnya sambil menangis.

Dia mengaku belum mendapatkan bantuan pemerintah kota, “kemarin belum sempat karena kita bersih-bersih. Ini teman barang nggak bisa dijual. Kita dengar-dengar ini mau dibangun sama pemkot. Ya kita didata saja dulu baru carikan penampungan yang penting bisa jualan sehari-hari,” harapnya.

Seorang pedagang korban kebakaran lainnya Muhammad Nur mengaku barang dagangan habis terbakar di kios 176 yang ditempati.

Dia mengaku seluruh barang dagangan sepatu, sandal dan tas terbakar.“Pas musim masuk sekolah jadi seluruh barang saya bawa ke toko eh semua ya terbakar.,” ceritanya.

Hingga kini M Nur bersama 15 pedagang lainnya belum berjualan karena sudah tidak ada lokasi maupun barang yang akan dijual. “ Belum ada.Belum tahu juga mau dimana. Sejak kebakaran nggak jualan,” sebutnya.

Saat jualan ramai seperti menjelang masuk sekolah, omzet jualan dapat mencapai Rp2. ” Biasanya Rp1 juta perhari tapi pas ramai masuk sekolah itu liburan bisa sampai Rp2 juta,” ujarnya.

Kesempatan berbeda, Wali Kota Rizal Effendi mengatakan pihaknya akan secepatnya melakukan perbaikan lokasi pasar yang terbakar. Perhitungan perbaikan kata Rizal dilakukan PU Kota. Dia berharap bisa ditangani oleh anggaran tanggap darurat untuk perbaikan.

” Kita akan evaluasi. Ada suratnya. Nanti PU yang hitung. Anggaran tanggap darurat. Kita lihat duluangkanya besar nggak. Kalau besar bisa nggak cukup kan,”tukasnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version