BALIKPAPAN, Inibalikpapan – DPRD Kota Balikpapan menyatakan komitmennya mendukung sektor pariwisata. Hal itu disampaikan Ketua Komisi IV DPRD Kota Balikpapan Riri Swaswita usai menggelar rapat dengar pendapat (RDP) dengan Dinas Pemuda Olahraga Budaya dan Pariwisata (Disporabudpar), Selasa (28/10)

“Makanya kami komitmen dari teman-teman DPRD bagaimana kita sinergi, menunjang kegitan-kegiatan pariwisata dalam segi apa? Dalam segi anggaran,” ujarnya.

Anggaran sektor Pariwisata di Kota Balikpapan memang sangat minim, karena hanya sekitar Rp 10 miliar tahun ini untuk seluruh program dan kegiatan. BahkanjJumlah tersebut, lebih kecil dibandingkan dengan anggaran kepemudaan yang mencapai Rp 15 miliar.

“Makanya kita bantu nanti usulan-usulan mereka di 2021 seperti apa usulannya, kita bantu Untuk prmosinya, peralatannya,” ujarnya.

“Banyak yang perlu diperhatikan,  pertama peningkatan anggaran promosi harus betul-betul ditingkatkan. Sangat kurang diperhatikan, sangat-sangat jauhlah,”

Dia mengatakan, pihaknya masih akan menggelar RDP dengan Disporabudpar dalam waktu dekat. KArena RDP tidak dihadiri kepala dinas dan sekretaris yang sedang mendampingi Wali Kota keluar daerah. Sebelum melakukan sidak ke lapangan.

“Nanti kita ada RDP lagi dengan Kadis dan Sekretarisnya, kebetulan mereka ada kunjungan temani wali kota menerima penghargaan. Makanya fungsi kita RDP kupas habis, setelah itu kita akan sidak ke lapangan,” ujarnya.

Menurutnya, minimnya angaran sektor pariwisata berdampak pada sarana dan prasarana. Salah satunya di Pantai Manggar karena hanya memiliki satu unit mobil pick up untuk mengangkut sampah yang berton-ton setiap harinya.

“Peralatan saja gak ada, buat angkut sampah saja di Pantai Manggar hanya satu pick up dengan berton-ton sampahnya per harinya, bagaimana kita mau bicarakan kebersihan, sangat jauhlah,” ujarnya

“Makanya saya bilang bicara yang penting dan utama buat angkut sampah di Pantai Manggar itu hanya pick up satu. Dari peralatan-peralatan untuk menunjang kebersihan Pantai Manggar itu perlu kita tingkatkan , bagaimana kita bicara peningkatran PAD kalau peralatan, tunjangan prasarana tidak ada,”

Dia juga berharap, para pedagang di Pantai Manggar lebih diberdayakan dan tidak obok-obok tanpa ada solusi. Para pedagang justru harusnya dibina dan ditata sehingga terlihat lebih baik.

“Bagaimana pedagang-pedagangnya dibuat seragam, ditata dengan rapi, ditata dengan baik. Kalau memang dibina, ditata dengan baik pasti nurut, tapi kalau diusir-usir tanpa solusinya pasti marah, karena piring nasi mereka,” ujarnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version