Komisi XI DPR Tinjau Proyek RDMP Balikpapan, Targetkan Kurangi Impor BBM dan Dorong Ekonomi

Komisi XI DPR Tinjau Proyek RDMP Balikpapan
Komisi XI DPR RI saat meninjau langsung progres proyek RDMP Balikpapan di PT Kilang Pertamina Balikpapan, Selasa (12/8/2025). Foto: PT KPB

BALIKPAPAN, inibalikpapan.com,– Komisi XI DPR RI melakukan kunjungan kerja ke PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB) untuk meninjau langsung progres pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan.

Kunjungan ini fokus pada dukungan kebijakan fiskal sekaligus memastikan proyek berjalan sesuai target dan memberikan dampak positif untuk perekonomian daerah serta ketahanan energi nasional.

Pertemuan berlangsung di Ruang Solar, Gedung Modifikasi Site Office PT KPB, kemudian dilanjutkan dengan peninjauan ke lapangan pada Selasa (12/8/2025). Hadir pula perwakilan dari Bappenas, Kementerian ESDM, dan Kementerian Keuangan.

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Muhammad Hanif Dhakiri, menegaskan pihaknya bakal terus mengawal proyek RDMP Balikpapan.

“Komisi XI akan terus mendukung proyek ini agar memberi manfaat nyata sekaligus menjadi kebanggaan bangsa Indonesia,” kata Hanif dalam siaran pers, Sabtu (16/8/2025).

Menurutnya, RDMP Balikpapan bereperan penting untuk memperkuat cadangan energi nasional. Dengan peningkatan kapasitas kilang dan efisiensi produksi, Indonesia bisa mengurangi ketergantungan impor BBM, menjaga stabilitas pasokan, dan memastikan ketersediaan energi, khususnya untuk wilayah timur.

Dampak Ekonomi RDMP: Dari PDB hingga UMKM

Proyek yang PT KPB garap ini memang membawa lompatan besar. Kapasitas kilang naik dari 260 ribu barel per hari menjadi 360 ribu barel. Produk yang dihasilkan juga akan setara standar EURO V yang lebih ramah lingkungan.

Tingkat kompleksitas kilang meningkat tajam, dari Nelson Complexity Index (NCI) 3,7 ke 8,0, yang artinya kilang lebih fleksibel mengolah minyak mentah berbagai jenis menjadi produk bernilai tinggi.

Hanif menekankan pentingnya sinergi pemerintah, BUMN, dan DPR untuk menyukseskan proyek strategis ini. Ia menilai RDMP Balikpapan tidak hanya menopang ketahanan energi, tapi juga mendongkrak Produk Domestik Bruto (PDB) nasional dan PDRB Kalimantan Timur.

“Multiplier effect-nya luar biasa, mulai dari penyerapan tenaga kerja, munculnya sentra ekonomi baru, hingga peluang usaha yang meluas,” jelasnya.

Sementara itu, VP Legal and Relation PT KPB, Asep Sulaeman, menyebut proyek ini membawa dampak langsung ke masyarakat sekitar.

“Di puncak konstruksi, proyek menyerap 24 ribu tenaga kerja. UMKM, warung makan, laundry, transportasi, hingga rumah kontrakan ikut kecipratan rezeki,” ungkap Asep.

Per awal Agustus 2025, progres pembangunan RDMP Balikpapan sudah mencapai 96,15%. Proyek ini sejalan dengan arah pembangunan nasional dalam Asta Cita, delapan program prioritas pemerintah.

“Kami pastikan setiap tahap proyek berjalan dengan mengutamakan keselamatan kerja dan kualitas. Harapannya, peningkatan kapasitas kilang ini benar-benar memberi manfaat maksimal bagi ketahanan energi nasional sekaligus menggerakkan ekonomi daerah,” tutup Asep.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses