Kompolnas Pastikan Pantau Laporan Korban di Polres Jakarta Selatan
JAKARTA, Inibalikpapan.com – Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) memastikan akan memantau penyelidikan dugaan kekerasan yang dilakukan inisial RC (19), terhadap seorang remaja berinisial FB (16)
Peristiwa penganiayaan tersebut terjadi ketika korban tengah melakukan bimbingan belajar (bimbel) jasmani di kawasan Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta Selatan, pekan kemarin.
“Akan dipantau untuk memastikan penanganan LP (Laporan Polisi) secara profesional,” kata Anggota Kompolnas Yusuf Warsyim dilansir dari suara.com jaringan inibalikpapan.com
Yusuf menyatakan, akan memantau proses pelaporan agar berjalan secara transparan dan akuntabel. RC disebut-sebut anak Kombes Eka Wahyudianta yang menjabat Irwasda Polda Kaltara.
“Untuk sementara kami serahkan kepada Polres Metro Jakarta Selatan untuk bekerja dulu terhadap LP dimaksud secara profesional, transparan dan akuntabel,” ujarnya.
Sementara, Yusnawati ibu kandung korban mengaku telah melaporkan kasus tersebut ke Polres Metro Jakarta Selatan pada Sabtu (12/11/2022). Dalam laporan itu menyertakan hasil visum FB.
“Udah saya visum di sini (mata) berdarah semua, memar di sini (pupil), terus ulu hatinya. Sekarang yang paling ini anak saya udah ketakutan, karena kan dia udah diancam mau dihabisi. Dia enggak mau keluar rumah,” kata Yusnawati di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (15/11/2022).
Menurut Yusnawati, anaknya FB dan RC sama-sama mengikuti bimbingan belajar atau bimbel jasmani sebagai calon Akpol di PTIK. Saat peristiwa penganiayaan itu terjadi menurutnya juga disaksikan oleh pelatihnya.
“Yang paling bikin saya miris itu pelatihnya itu tahu kalau anak saya sudah dibuat bonyok sama anak ini dan dia lihat sendiri kalau anak saya sudah dipukul sama anak itu,” katanya.
Katad dia, FB sempat tak mau melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian. Karena terduga pelaku kerap membawa-bawa nama ayahnya yang berpangkat Komisaris Besar Polisi atau Kombes tersebut.
“Dia (anak saya) bilang dia (RC) anak Kombes bu, pelatih aja takut sama dia. Karena di mana-mana dia bikin masalah selalu bawa bawa nama anak Kombes,” ujarnya.
Suara.com
BACA JUGA