BALIKPAPAN, INIbalikpapan. com– Komunitas Game Online yang ada di Kota Balikpapan menyayangkan sikap Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang akan mengharamkan game online Playerun Uknown’s Battle Grounds (PUBG).

Pasalnya jika dibandingkan dengan game PUBG saat ini yang sedang naik daun, masih banyak game online lainnya yang bersifat ekstrim atau tidak mendidik. Contohnya seperti game Call of Duty, GTA: San Andreas dan PayDay.

“Gak setuju aja sih kalo sampe di haramkan. Kesannya seperti mengada-ada aja. Kan kalo dibilang game kasar atau ekstrim masih banyak game lainnya,” Bayu Nadian, salah satu gamer di Balikpapan.

Bahkan menurut Bayu, justru game PUBG merupakan sebuah game E-Sport yang bisa dijadikan pembelajaran atau kekompakan sebuah tim. Selain itu juga bisa membuat cara berfikir sesorang mengambil tindakan yang sigap dan keputusan di tengaj situasi.

“Justru game ini bisa dijadikan penghasilan. Ada lomba E-Sportnya sampai tingkat dunia. Main PUBG juga bisa mengembangkan fikiran untuk mengambil sesuatu keputusan,” ujarnya.

Lanjut Bayu, sebaiknya tidak mengaitkan peristiwa kekerasan yang terjadi di Australia terhadap permainan PUBG ini. Karena hal tersebut tidak berkaitan sama sekali.

“Janganlah sedikit-dikit dikaitkan antara Agama dengan game lalu muncul haram,” tambahnya.

Senada dengan Bayu. Graceman juga tidak setuju jika MUI mengharamkan PUBG. Sebaiknya pemerintah bisa memberi solusi seperti di negara-negara lain yang hanya membatasi permainan ini.

“Gak setuju lah kalo di haramkan. Kenapa gak kasih solusi aja pemerintah ini. Misal di China, India dan Jepang yang hanya membatasi permainan ini,” ujarnya.

Seperti diketahui, saat ini MUI Pusat sedang mengkaji penerbitan fatwa haram terhadap permainan PUBG. Dan MUI Daerah hanya mengikuti fatwa yang berasal dari Pusat sajam

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version