Koperasi Merah Putih Hadir di Seluruh Kelurahan, Jadi Solusi Penggerak Ekonomi Balikpapan
BALIKPAPAN, inibalikpapan.com — Pemerintah Kota Balikpapan resmi membentuk Koperasi Merah Putih di seluruh kelurahan sebagai upaya konkret memperkuat ekonomi kerakyatan. Inisiatif ini bertujuan mempercepat akses permodalan bagi pelaku UMKM sekaligus menjadi solusi strategis untuk mengurangi angka pengangguran.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil Menengah, dan Perindustrian Kota Balikpapan, Heruressandy Setia Kesuma, menjelaskan bahwa pembentukan koperasi di tingkat kelurahan merupakan tindak lanjut dari arahan pemerintah pusat.
“Ini adalah langkah konkret kami dalam menindaklanjuti arahan dari pusat untuk memperkuat ekonomi kerakyatan,” ujarnya.
Heruressandy mengatakan legalitas koperasi telah diserahkan secara simbolis oleh Wakil Wali Kota Balikpapan. Pengembangan koperasi akan dilakukan secara bertahap, dengan fokus pada penguatan sektor usaha dan pembiayaan.
“Kami akan terus memonitor perkembangan koperasi ini selama enam bulan ke depan. Di akhir tahun, kami juga akan melakukan audit untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas,” tambahnya.
Untuk mendukung keberlangsungan koperasi, Pemkot Balikpapan akan menjalin kemitraan strategis dengan berbagai pihak, termasuk perbankan yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara). Pendampingan dan penyuluhan juga diberikan kepada pengelola koperasi agar memahami skema permodalan yang tepat.
“Tujuannya adalah agar para pengelola memiliki pemahaman yang baik tentang skema permodalan yang tersedia, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang tepat, baik itu menggunakan modal sendiri atau mengakses fasilitas kredit perbankan,” jelas Heruressandy.
Solusi Pengangguran
Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo, menegaskan bahwa koperasi ini bukan hanya sarana penguatan UMKM, tetapi juga wadah bagi warga yang belum memiliki pekerjaan tetap untuk mulai berkarya dan memperoleh penghasilan.
“Bagi orang-orang yang mungkin belum manfaat, sudah dibentuk koperasi di tiap kelurahan,” ungkap Susetyo.
“100% anggota koperasi ini adalah mereka yang belum memiliki pekerjaan,” tambahnya.
Ia menekankan koperasi terbuka untuk berbagai potensi usaha di setiap kelurahan. Saat ini, beberapa kerja sama sudah terjalin, antara lain dengan Bulog untuk penyediaan sembako dan Pertamina untuk distribusi gas. Ke depan, koperasi ia harap bisa merambah sektor lain seperti klinik atau apotek.
Dari sisi permodalan, koperasi akan memperoleh dukungan dari perbankan dan bantuan pinjaman dari pemerintah. Namun, Susetyo menegaskan bahwa bantuan tersebut bukan hibah.
“Ini modal yang harus dikembalikan, bukan modal sebagai dana hibah,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan bahwa pengurus dan pengawas koperasi memegang tanggung jawab besar. Terutama dalam memastikan kegiatan koperasi berjalan akuntabel dan berkelanjutan.
“Surat mengenai notaris, legalitas hukumnya sudah mereka terima. Mereka mestinya dengan rapat anggota akan membentuk kegiatan itu bisa berjalan lebih cepat, sehingga nanti kesejahteraan anggotanya menjadi tujuan yang paling utama,” pungkas Susetyo.
Meskipun proyek ini tidak dari APBD, Pemkot Balikpapan akan terus memberikan dukungan. Termasuk dalam penyediaan fasilitas fisik seperti gerai atau outlet melalui kerja sama lintas sektor.***
BACA JUGA
