Korsleting Masih Jadi Pemicu, BPBD Minta Warga Balikpapan Waspadai Kebakaran Rumah

oppo_2

BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com — Memasuki musim penghujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi kebakaran permukiman. 

Meski intensitas hujan mulai meningkat, kasus kebakaran masih kerap terjadi, terutama di kawasan padat penduduk.

Kepala BPBD Kota Balikpapan, Usman Ali, menyampaikan bahwa kondisi cuaca yang tidak menentu, ditambah dengan aktivitas masyarakat yang meningkat pada malam hari, menjadi faktor risiko terjadinya kebakaran rumah.

“Musim hujan bukan berarti bebas dari kebakaran. Justru di saat udara lembap dan listrik banyak digunakan, potensi korsleting meningkat. Karena itu, masyarakat perlu tetap waspada,” ujar Usman, Minggu (26/10/2025).

Sepanjang Oktober 2025, BPBD bersama Dinas Pemadam Kebakaran mencatat sejumlah kejadian kebakaran di beberapa titik di Kota Balikpapan. Salah satunya yang cukup besar terjadi di Kelurahan Baru Ilir, Kecamatan Balikpapan Barat, pada Sabtu (25/10/2025) pagi.

Api melahap sedikitnya enam rumah di RT 29 dan RT 32, menyebabkan beberapa keluarga kehilangan tempat tinggal. Petugas gabungan sempat kesulitan menjangkau lokasi karena kondisi akses jalan yang sempit dan padat bangunan.

“Kawasan padat penduduk memang paling rentan. Api cepat menyebar, sementara jalur pemadaman terbatas. Itu sebabnya, langkah pencegahan menjadi sangat penting,” jelasnya.

Usman menambahkan, pihaknya terus melakukan patroli dan sosialisasi pencegahan kebakaran melalui kelurahan dan RT. Warga juga diminta aktif memastikan instalasi listrik aman, tidak menumpuk stop kontak, serta mematikan kompor dan alat elektronik sebelum meninggalkan rumah.

Jangan Bakar Sampah Sembarangan

BPBD juga mengingatkan warga agar tidak membakar sampah sembarangan, terutama di dekat pemukiman. Meski udara lembap, percikan api dari pembakaran terbuka tetap berpotensi menimbulkan kebakaran di lahan kering atau area berumput.

“Kami minta masyarakat meningkatkan kewaspadaan. Bila ada percikan api, segera lapor ke petugas pemadam atau melalui call center BPBD agar bisa ditangani cepat,” tegasnya.

Sejak awal tahun, BPBD mencatat sebagian besar kasus kebakaran di Balikpapan disebabkan oleh korsleting listrik dan kelalaian manusia, seperti lupa mematikan kompor atau pembakaran sampah yang tidak diawasi.

Dengan cuaca yang mulai tidak menentu, Usman menegaskan pentingnya budaya siaga bencana di lingkungan padat penduduk, bukan hanya untuk menghadapi banjir dan longsor, tapi juga mencegah kebakaran.

“Kesadaran warga adalah kunci. Kami siap membantu kapan pun dibutuhkan, tapi pencegahan harus dimulai dari rumah masing-masing,” pungkasnya.***

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses