Kota Balikpapan Ingatkan Bahaya Diabetes: “Kesehatan Adalah Bentuk Cinta Paling Nyata”
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com — Pemerintah Kota Balikpapan terus memperkuat upaya pencegahan diabetes yang kini angkanya semakin meningkat di Indonesia. Hal itu disampaikan Asisten III Bidang Administrasi Umum Setda Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty, saat menghadiri kegiatan Senam Sehat dalam rangka peringatan Balikpapan Diabetes Day, Minggu (23/11/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Andi Sri Juliarty menyampaikan apresiasi kepada Persatuan Diabetes Indonesia (Persadia) Kota Balikpapan yang konsisten mengkampanyekan pola hidup sehat melalui berbagai program edukasi dan kegiatan olahraga.
Ia menegaskan bahwa masih banyak masyarakat yang menganggap diabetes hanya menyerang kelompok usia lanjut, padahal faktanya kini tidak demikian.
“Berdasarkan data Kementerian Kesehatan melalui Survei Kesehatan Indonesia (SKI), angka kejadian diabetes di Indonesia terus naik. Tahun 2018 sebesar 10,9 persen, kini sudah mencapai 11,7 persen, dan kemungkinan angkanya lebih tinggi lagi,” ujarnya di hadapan peserta.
Andi menambahkan, Balikpapan sebagai kota maju dengan mobilitas tinggi tidak lepas dari ancaman gaya hidup tidak sehat. Pola makan tinggi gula, konsumsi minuman manis, aktivitas fisik rendah, hingga budaya serbapraktis menjadi faktor yang memperbesar risiko diabetes di masyarakat.
“Jika kemajuan kota tidak dibarengi pola hidup sehat, justru menjadi bumerang bagi kesehatan kita. Ini alarm bagi semua,” tegasnya.
Pemerintah Kota Balikpapan, lanjut Andi, telah mengambil sejumlah langkah pencegahan. Mulai dari kebijakan pencantuman kadar gula pada menu usaha kuliner, pembangunan fasilitas olahraga di ruang publik, hingga peningkatan pelayanan kesehatan untuk deteksi dini diabetes di puskesmas dan rumah sakit daerah.
Meski demikian, ia menilai upaya pemerintah tidak akan berjalan maksimal tanpa dukungan dan perubahan perilaku masyarakat. Karena itu, ia mendorong masyarakat agar lebih disiplin dalam menjaga pola makan, rutin bergerak, dan melakukan pemeriksaan kesehatan berkala.
“Tidak ada keberhasilan tanpa dukungan masyarakat. Kesehatan bukan hanya urusan fasilitas, tetapi urusan kesadaran,” tuturnya.
Kepada para penyandang diabetes (diabetisi) yang hadir dalam kegiatan tersebut, Andi juga memberikan penguatan. Ia menegaskan bahwa diabetes bukan akhir dari perjalanan hidup seseorang bila dikelola dengan baik.
“Dengan pengelolaan yang baik, disiplin obat, pola makan sehat, dan rutin berolahraga seperti yang dilakukan pagi ini, Bapak dan Ibu tetap bisa berkarya dan berprestasi,” ujarnya.
Menurutnya, kesehatan adalah bentuk cinta paling nyata — untuk diri sendiri, keluarga, dan masa depan. Ia berharap peringatan Balikpapan Diabetes Day menjadi momentum untuk semakin memperkuat komitmen bersama dalam melawan diabetes dan membangun Balikpapan sebagai kota yang sehat.***
BACA JUGA
