Kunjungan Lapangan, Pemkot Siap Bangun Jalan Usaha Tani Sepanjang 2,5 Km

Wakil Wali Kota Balikpapan Bagus Susetyo saat meninjau akses menuju lokasi lahan pertanian di kawasan Gunung Binjai, Teritip. (Foto:Samsul/Inibalikpapan.com)

BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Pemerintah Kota Balikpapan terus menunjukkan komitmen serius dalam memperkuat ketahanan pangan daerah. Hal ini ditegaskan oleh Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo, dalam kunjungannya ke lahan pertanian milik Kelompok Tani Gemah Tani Etam di kawasan Gunung Binjai, sebuah wilayah potensial yang kini mulai berkembang menjadi sentra pertanian produktif.

Kunjungan tersebut bukan sekadar agenda seremonial, tetapi merupakan bagian dari pemantauan langsung pemerintah terhadap kesiapan dan kebutuhan sektor pertanian lokal. Dalam kesempatan itu, Bagus menekankan bahwa langkah ini juga merupakan bagian dari implementasi Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2025, yang mewajibkan setiap pemerintah daerah menyiapkan dan menjaga keberlanjutan lahan pertanian sebagai penyangga ketahanan pangan nasional.

“Ini bukan hanya sekadar memenuhi kewajiban Inpres 2/2025. Ini adalah upaya serius kita dalam mendukung ketahanan pangan di Balikpapan,” tegas Bagus di hadapan para petani dan jajaran Dinas Pangan, Kamis (3/7/2025).

Apresiasi untuk Kelompok Tani dan Janji Perbaikan Fasilitas

Salah satu sorotan utama dalam kunjungan tersebut adalah keberadaan Kelompok Tani Gemah Tani Etam, yang dikelola oleh Wahyudi, seorang purnawirawan TNI yang kini aktif memberdayakan masyarakat lewat pertanian. Kelompok ini telah berhasil menggarap lahan pertanian seluas kurang lebih 30 hektare, dan menjadi salah satu model pemberdayaan masyarakat berbasis pertanian yang patut dicontoh.

Bagus menyampaikan apresiasi atas semangat dan konsistensi kelompok tani ini dalam mengelola lahan secara produktif, termasuk dalam pengembangan hortikultura seperti jeruk dan beberapa komoditas unggulan lainnya.

“Kita lihat sendiri, di sini ada hortikultura seperti jeruk yang berhasil dikembangkan oleh Pak Wahyudi. Ini membuktikan bahwa tanah kita bisa berproduksi maksimal jika dikelola dengan niat dan usaha yang kuat,” ujarnya.

Tak hanya memberi apresiasi, Pemkot Balikpapan juga menjanjikan berbagai bentuk dukungan konkret, antara lain penyediaan pupuk, benih, alat pertanian, hingga pembangunan jalan usaha tani sepanjang 2,5 kilometer, yang sangat dibutuhkan untuk mempermudah akses distribusi hasil panen.

“Kami sudah komunikasikan dengan pemerintah provinsi agar pembangunan jalan usaha tani ini bisa segera terealisasi. Akses yang baik akan mengurangi biaya produksi dan mempercepat pemasaran hasil pertanian,” imbuhnya.

Tanah Marginal Bukan Halangan

Meskipun kondisi tanah di Balikpapan dikenal cenderung asam dan berwarna merah kekuningan, Bagus tetap optimis bahwa dengan pendekatan pertanian yang tepat dan pendampingan intensif, lahan-lahan tersebut masih bisa dimanfaatkan secara optimal.

Pemerintah melalui Dinas Tanaman Pangan dan Dinas Pangan Kota Balikpapan akan terus memberikan pendampingan menyeluruh, mulai dari perencanaan musim tanam, pelatihan teknik budidaya, hingga fasilitasi pemasaran hasil panen ke pasar lokal dan regional.

“Pemerintah kota siap hadir mendampingi petani sejak proses awal penanaman hingga pemasaran. Ini bentuk keberpihakan kita terhadap petani lokal, sekaligus strategi jangka panjang untuk memperkuat ketahanan pangan kota,” kata Bagus menutup kunjungannya.

Dorongan untuk Generasi Muda Bertani

Tak hanya fokus pada peningkatan produksi, Bagus juga menyampaikan harapan agar sektor pertanian bisa menarik minat generasi muda Balikpapan untuk turut terlibat dalam kegiatan agribisnis. Menurutnya, dengan sentuhan teknologi dan inovasi, pertanian bisa menjadi sektor ekonomi masa depan yang menjanjikan.

“Petani masa kini harus adaptif. Kita dorong mereka menggunakan pendekatan modern, seperti pemanfaatan sistem irigasi tetes, digitalisasi lahan, dan pemasaran daring,” ujarnya.

Dengan kolaborasi antara pemerintah, kelompok tani, dan masyarakat, Bagus meyakini ketahanan pangan Kota Balikpapan akan semakin kuat dan berkelanjutan. Program ini juga diharapkan menjadi bagian dari kontribusi daerah dalam mendukung agenda ketahanan pangan nasional di tengah tantangan perubahan iklim dan alih fungsi lahan.***

Editor : Ramadani

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses