Kunjungan Staf Kepresidenan, Bahas Energi, Ketenagakerjaan hingga Perekonomian Daerah
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com — Pemerintah Kota Balikpapan menerima kunjungan tenaga ahli utama dari Kantor Staf Presiden (KSP) bidang energi, Nur Wahidi, yang datang untuk mendengarkan langsung kondisi dan perkembangan strategis Kota Balikpapan.
Wakil Wali Kota Balikpapan Bagus Susetyo menyampaikan, bahwa pertemuan tersebut merupakan audiensi rutin yang membahas berbagai isu penting mulai dari energi, ketenagakerjaan hingga upaya penguatan ekonomi daerah.
Wakil Wali Kota menjelaskan bahwa dalam pertemuan itu ia memaparkan kondisi terkini kota, termasuk perkembangan proyek besar Refinery Development Master Plan (RDMP) Pertamina Balikpapan. Ia kembali menegaskan harapan agar pembukaan lapangan kerja dari proyek tersebut dapat memberikan kesempatan yang lebih luas bagi tenaga kerja lokal di Balikpapan dan Kalimantan Timur.
Selain itu, ia menerima kabar positif dari Pertamina mengenai pemberian insentif bagi pekerja melalui KSPSI setelah sempat terjadi keterlambatan gaji. “Ini bukan soal nilai, tetapi soal kepedulian. Pertamina sebagai BUMN besar menunjukkan komitmennya. Ini sejalan dengan semangat kita: Balikpapan Kubangun, Kujaga, dan Kupela kota nyaman dihuni dalam bingkai Madinatul Iman,” ujarnya, Kamis (11/10/2025).
Dalam audiensi tersebut, Wakil Wali Kota juga menyoroti persoalan antrian BBM. Pemkot meminta agar kuota BBM ditambah serta pemberian izin SPBU baru dapat dipermudah, mengingat jumlah SPBU di Balikpapan masih jauh di bawah daerah lain. “Kita hanya punya sekitar 20 SPBU, sementara kota lain seperti Rida memiliki lebih dari 36. Ini tentu perlu perhatian,” jelasnya.
Tak hanya energi, ia juga menyampaikan situasi ketahanan pangan, perkembangan koperasi Desa Merah Putih, serta program MBG yang kini telah menambah 12 dapur pangan. Seluruh laporan tersebut diharapkan dapat diteruskan KSP kepada kementerian terkait.
Wakil Wali Kota juga membuka peluang investasi untuk perluasan jaringan gas rumah tangga dan penambahan kuota LPG. “Kita butuh investor yang mau bergerak. Masalahnya bukan minat, tapi informasi yang kadang tidak tersambung,” katanya.
Ia turut menyampaikan indikator sosial ekonomi seperti tingkat pengangguran dan minimnya industri manufaktur sebagai tantangan yang perlu dukungan pemerintah pusat. “Kita punya potensi pelabuhan dan kawasan industri. Jika manufaktur bisa tumbuh di Balikpapan, lapangan kerja akan terbuka lebih besar,” ucapnya.
Di akhir pertemuan, Wakil Wali Kota berharap kunjungan dari staf kepresidenan tidak berhenti pada satu bidang saja. “Semakin banyak pihak hadir, semakin luas pintu solusi terbuka. Kota ini dibangun dengan harapan, dijaga dengan kerja, dan dilangkahkan dengan cinta untuk masa depan yang lebih baik.” tutupnya.***
BACA JUGA
