BALIKPAPAN-, INIBalikpapan.com— Harapan dan dukungan bagi kedamaian bumi Cendrawasih juga diperlihatkan dalam laga lanjutan Liga 2 di stadiona Batakan antara Persiba versus Persewar Waropen, Senin malam (2/9/2019).

Sebelum kick off 19.30 wita, panitia pelaksana bersama tim Persiba dan tim Waropen serta, wasit berfoto bersama dengan  spanduk besar ukuran 1×4 meter bertuliskan “PAPUA DAMAI, PAPUA SAUDARA KAMI” dengan tulisan kecil dibawah spanduk “Pemerintah kota Balikpapan”.

Dukungan juga diberikan oleh penonton Persiba yang mengelu-elukan yel-yel papua Damai. Suara terikan terdengar dari tribun penonton.”Face kita kita saudara”.

Laga persiba dengan Waropen  ini digelar disela-selas situasi Papua mulai kondusif. Bahkan tim Waropen dibawah Pelatih Elie Eiboy kesulitan mendapatkan tiket pesawat karena beberapa bandara masih tutup. Mereke tidak sempat melakukan tes lapangan stadion Batakan satu hari sebelum kick off.

Memang kendalanya masalah tiket, karena situasi itu (Papua) banyak pesawat yang delay malah tidak ada yang terbang dari Jayapura. Di Biak Cuma Garuda dan Sriwijaya saja. Jadi kami Cuma dapat tiket dari Biak hari ini juga (Minggu ) langsung ke Surabaya dan lanjut ke Balikpapan,” jelas mantan Timnas bernomor punggung 8 Ellie Eiboy dalam penjelasan resmi di Balikppan, Minggu malam (1/9/2019).

Dalam laga berkesudahan 1-0 untuk Persiba juga disaksikan wali kota Rizal Effendi bersama Ketua Harian Persiba Sayid Fadli. Dalam Laga inipun diperlihatkan rasa persaudaraan yakni para pemain bersalaman dan sejumlah pemain persiba menyambangi bench Waropen untuk bersalaman. Tidak ada suara rasis atau sindiran sedikitpun yang terdengar dari tribun penonton.

Inilah sepakbola damai yang penuh persaudaraan yang ditunjukan public Persiba bersama supporter dan panitian pelaksana pertandingan.

Sepakbola meleburkan semua situasi itu, mereka hanya ingin hiburan dan bermain sepakbola dengan memperlihatkan kerjasama tim dan kemampuan teknik dengan rasa aman bukan lagi memberikan gambaran dan rekaman hinaan, apalagi kekerasan yang tidak berkesudahan.

Hidup Papua, Damai Selalu

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version