BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Ribuan sopir angkutan kota (angkot) dan taksi konvesnional kembali melakukan aksi demo di depan kantor DPRD dan Walikota Balikpapa. Mereka menuntut pentupan angkutan berbasis online.

“Kalau dibilang tiga ribu lebih, karena ini dari Gunung Tembak, Sepinggan, Rapak, tapi kalau kita fokus kesini semua ya gak cukuplah,” ujar Alferd Waroka Koordinator Aksi.

“Penutupan gojek, penutupan grab, penutupan uber itu saja. Karena kalau cari makan, cari makan smua,”
Menurutnya, kehadiran angkutan berbasis online itu telah menurunkan pendapatan mereka hingga hanya Rp 20 ribu per hari.

“Setorannya aja biasa bawa pulang Rp 75 ribu – 120 ribu sekarang hanyaRp 25-20 ribu ribu,” ujarnya.
Kata dia, dari hasil pertemuan dengan Pemerintah Kota dan DPRD serta kepolisian disepakati untuk menutup semua operasional angkutan berbasis online.

“Hasil pertemuan itu hanya menyepakapi penutupan dan proses menutup keseluruhannya di Balikpapan. Sebenarnya puas saja, tapi harus dikawal,” ujarnya.

“Penutupan total itu kita akan mengawal berapa pun proses itu, kita ikut disitu. Sehingga tutup yang berbasis online,”

Mereka pun berjanji tidak akan main hakim, jika menemukan ada angkutan berbasis online yang beroperasi.

“Kita tidak akan gegabah main hakim sendiri kita laporkan , kita catat nomor plat nya, kalau perlu orangnya kita foto baru kirim ke kepolisian , biar kepolisian yang berwenang ,” tandasnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version