BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com — Untuk menjaga ketertiban di Kota Balikpapan, Satpol PP Kota Balikpapan pada November ini telah mengagendakan sejumlah kegiatan penertiban. 

Kepala Satpol PP Kota Balikpapan, Zulkifli mengatakan, pihaknya akan menggencarkan penertiban PKL dalam rangka penegakan Peraturan Daerah (Perda) Kota Balikpapan Nomor 1 Tahun 2021 perubahan atas Perda Nomor 10 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Ketertiban Umum.

“Sama seperti bulan sebelumnya, kegiatan penegakkan Perda Kota Balikpapan masih terus kami lakukan, seperti razia pedagang kaki lima, hingga razia protokol kesehatan  yakni razia masker dan pelanggaran lainnya,” ujar Zulkifli kepada media, Selasa (9/11/2021).

Untuk razia protokol kesehatan masih tetap dijalankan. Walaupun level PPKM sudah turun dari level 4 jadi level 2, pihaknya tidak kendor dalam melakukan penertiban untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 di Balikpapan, khususnya jelang Natal dan tahun baru.

“Kami sudah melakukan antisipasi dengan gencar menggelar razia protokol kesehatan dengan melibatkan pihak Kecamatan dengan tujuan untuk membiasakan masyarakat untuk tetap menerapkan prokes,” tuturnya.

Zulkifli menambahkan, saat ini pembelajaran tatap muka (PTM) juga sudah dilaksanakan. Imbauan akan terus dilakukan sebagai upaya pencegahan terjadinya klaster baru di lingkungan sekolah, baik orang tua murid, guru, pihak sekolah hingga masyarakat yang sudah mulai bekerja di kantor.

“Kegiatan ketertiban umum juga terus dilaksanakan, diantaranya anak jalanan yang biasa berada di traffick light,” akunya. 

Zulkifli mengatakan, saat ini seiring dengan kembali maraknya kemunculan PKL di sejumlah titik, pihaknya akan berkoordinasi dengan aparat kewilayahan untuk melakukan penertiban berkala.

“Kami inginnya diskusi dulu bersama dengan aparat kewilayahan untuk melaksanakan penertiban dimana saja,” tuturnya. 

Dari beberapa kali razia dan patroli yang pihaknya lakukan tersebut ditemukan PKL Mobil yang bukan warga Balikpapan.  “Rata-rata dari luar Balikpapan,” tegas Zulkufli. 

Para PKL mobil tersebut menjajakan dagangan mereka, mulai makanan, pulsa, buah hingga pakaian. “Kebanyakan mengaku warga Balikpapan, tapi setelah dicek, KTP mereka bukan dari Balikpapan,” bebernya. 

Alasan yang disampaikan para PKL pun beragam. Awalnya hanya jalan-jalan ke Balikpapan kemudian selama di Kota Beriman mereka sambil jualan. Biasanya beberapa hari jualan, barang dagangan habis, para PKL kembali ke daerah asal. Nanti kemudian kembali lagi ke Balikpapan untuk berjualan.

“Mereka berjualan di tempat keramaian. Terutama jalur padat lalu lintas, ini yang kami upayakan menertibkan,” tutupnya. 

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version