Lewat Bayan Ventforet Kofu Soccer Clinic 2025, Anak Balikpapan Berpotensi Bersaing di Level Internasional
BALIKPAPAN, inibalikpapan.com — Kolaborasi lintas negara antara PT Bayan Resources Tbk dan klub Jepang Ventforet Kofu kembali hadir lewat Bayan Ventforet Kofu Soccer Clinic 2025 di Stadion Batakan. Program ini tak hanya jadi ajang pelatihan teknik sepak bola dasar, tapi juga membuka ruang bagi bakat muda Balikpapan untuk berinteraksi dengan standar pelatihan profesional Asia Timur.
Tahun ini, antusias peserta meningkat tajam — dari 150 menjadi 250 anak. Panitia pun membagi jadwal menjadi dua hari.
“Hari ini khusus untuk kelompok usia 7–8 dan 9–10 tahun. Sementara besok, peserta usia 11–12 yang jumlahnya mencapai 140 anak,” ujar Ketua Askot PSSI Balikpapan Sukisno Winata.
Menurut Sukisno, peserta yang terlibat berasal dari Sekolah Sepak Bola (SSB) di bawah naungan Askot PSSI Balikpapan.
“Jika ada SSB lain yang belum terdaftar, mohon maaf belum bisa ikut. Seleksi dilakukan langsung oleh Askot PSSI Balikpapan,” jelasnya.
Ia menegaskan, kegiatan ini memang ditujukan bagi anak-anak Balikpapan.
Sukisno menilai, kerja sama dengan klub Jepang memberi pengalaman baru dalam pola pelatihan dan pengenalan disiplin sepak bola yang lebih terstruktur.
“Kami sudah berbicara untuk menjadikan kegiatan ini rutin setiap tahun. Namun, kami juga mendorong agar ke depan ada peningkatan,” ujarnya.
Format acara ke depan, kata Sukisno, sangat terbuka untuk dikembangkan. “Mungkin suatu saat bisa ada pemilihan pemain terbaik, atau bahkan beasiswa pelatihan ke Jepang. Semua masih terbuka untuk dibahas,” ungkapnya.
Ia berharap kegiatan ini menjadi awal munculnya talenta muda yang mampu bersaing di level nasional bahkan internasional.
“Harapan kami, lahir pemain-pemain muda yang suatu saat dapat tampil di level nasional,” tutupnya.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Balikpapan Ratih Kusuma turut mengapresiasi program ini.
“Saya menyambut baik dan menyampaikan apresiasi kepada PT Bayan Resources, Tbk yang telah menginisiasi Soccer Clinic ini. Kegiatan ini menjadi ruang belajar bagi anak-anak kita dalam memahami teknik dasar sepak bola secara tepat sejak usia dini,” ujarnya.
Ia menilai, minat dan bakat anak-anak Balikpapan sangat besar, namun perlu dilengkapi dengan pelatihan yang sistematis.
“Bakat saja belum menjadi modal yang memadai. Diperlukan pelatihan sistematis agar anak-anak memiliki dasar permainan yang kuat sebelum turun di pertandingan dan turnamen sesungguhnya,” lanjutnya.
Ratih berharap, dari program ini bisa lahir pesepakbola muda yang mengikuti jejak Bima Sakti dan Ponaryo Astaman, dua putra Balikpapan yang pernah jadi kebanggaan Indonesia.
“Kami berharap lebih banyak perusahaan terlibat dalam pengembangan olahraga, bukan hanya sepak bola, tetapi juga cabang-cabang lain yang memiliki potensi besar dan membutuhkan dukungan,” tuturnya.***
BACA JUGA
