BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com — Selama memasuki libur lebaran, Dinas Kesehatan Kota  (DKK) Balikpapan tetap akan rutin melakukan monitoring terhadap Puskesmas-puskesmas yang ada di Kota Balikpapan, salah satunya di Puskesmas Manggar Baru, Balikpapan Timur pada Sabtu (30/4/2022).

“Dalam monitoring yang dicek pertama tentu kami memastikan petugas yang sudah ditetapkan dalam surat tugas ada di tempat, kita menugaskan ada Dokter, perawat, bidan dan driver semua siap, stok obat mereka, alat dan ambulan harus berfungsi baik jangan sampai ada yang dirujuk kemudian terkendala,” ujar Kepala DKK Balikpapan, Andi Sri Juliarty kepada Inibalikpapan.com, Sabtu (30/4/2022).

Dio biasa Andi Sri Juliarty disapa menambahkan,  biasanya mereka petugas di Puskesmas juga harus membuat laporan setiap hari tentang kasus-kasus penyakit yang ditemukan, setiap sore harinya akan merekap.

“Dari situ nanti kami akan melihat apakah ada tren kenaikan jumlah pengunjung atau ada tren diagnosa yang muncul, biasa saat Hari Raya Idul Fitri tren yang muncul tren penyakit gangguan saluran cerna, mulai dari sakit Maag, diare dan hati-hati dengan keracunan makanan,” jelas Dio. 

Kemudian yang melonjak biasa hipertensi, kasus kecelakaan sehingga puskesmas yang terutama di jalan poros utama seperti Manggar, Karang Joang lebih waspada pada kasus kecelakaan, kemudian terakhir ditetap merata di semua kota tetap memaspadai penularan Covid-19, pemantauan terhadap pelaksanakan Protokol Kesehatan (Prokes) dan percepatan vaksinasi tetap harus dilakukan. 

” Di Puskesmas tetap melaksanakan vaksinasi,  tapi sekarang kita fokuskan bukan di dalam puskesmas tetapi ditempat perlintasan orang kayak terminal, pelabuhan feri, mal dimana orang banyak berkumpul,” ujarnya. 

“Kami juga punya tim yang selalu siap terus yakni Tim PSC 119, lebih kepada pelayanan kegawat daruratan medis, misalnya ada kecelakaan mereka lebih cepat untuk evakuasi, karena itu hotline PSC 119 juga perlu diketahui masyarakat Balikpapan, silahkan hubungi nomor HP  langsung yakni 082225581119 yang mana base campnya di kantor DKK Balikpapan,” tambahnya. 

Kata Dio, kalau untuk ambulan semua puskesmas harus stan by, tetapi yang mobile se kota yakni PSC 119 yang punya tiga ambulan. Terkait mengenai pelayanan BPJS Kesehatan untuk keseluruhan baik yang biasanya Fasyankesnya pertama di Puskesmas maupun di Dokter Praktek dan bagaimana bila ada rujukan ke rumah sakit.

“Setelah kami kordinasikan dengan BPJS Kesehatan jadi semua Dokter praktek tempat pelayanan Fasyankes Pertama harus melaporkan jika mereka tutup mulai kapan dan sampai kapan, dan harus ada pengalihannya kemana sebagai contoh ke puskesmas terdekat yang buka 24 jam,” kata Dio. 

“Jadi semua dokter praktek BPJS yang memang tutup, mohon memasang pengumuman pengalihannya kemana, jangan sampai pasien menjadi bingung kartu BPJS disini tapi dia tutup,  demikian juga dengan rumah sakit semua stan by untuk IGD,” sambungnya. 

Kalau kondisi emergency semua harus dilayani, tidak perlu muter-muter, dan kalau memang memenuhi kriteria emergency, biasanya dari BPJS Kesehatan ada standarnya misalnya tekanan darahnya diatas 180, suhu badan.

“Kadang bilang demam tinggi, padahal ketika dicek tidak termasuk. Jadi saat diperiksa di IGD disitu akan diketahui tanda tanda vitalnya yanc memang mendukung untuk kondisi emergency,” akunya. 

Sedangkan untuk pertolongan pertama kayak sesak nafas juga perlu dilakukan dengan bantuan oksigen, bisa saja tidak dirawat  inap atau langsung pulang.

Sementara untuk kasus emergency tahun 2021 saat libur lebaran ada, tapi tidak banyak karena memang tahun lalu masih dibatasi tidak boleh mudik dan semuanya di Indonesia berakub PPKM level 3.

“Beda sekarang ini pelonggaran banyak mulai tempat wisata, hiburan dan tempat ibadah, sehingga kemungkinan ada potensi kasus naik seperti kecelakaan,” pungkasnya. 

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version