Lima OPD Capai Level ANGEL, Balikpapan Pacu Integritas Jelang SPI 2025

Kepala Inspektorat Balikpapan Silvia Rahmadina

BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Pemerintah Kota Balikpapan melalui Inspektorat Kota bekerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI menggelar sosialisasi Survei Penilaian Integritas (SPI) tahun 2025 kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Kamis (12/6/2025).

“Sosialisasi ini penting sebagai langkah awal agar seluruh perangkat daerah memahami peran mereka dalam membangun integritas. SPI bukan survei biasa. Ini adalah strategi nasional untuk menjaga ekosistem antikorupsi,” ujar Kepala Inspektorat Balikpapan Silvia Rahmadina kepada media.

Menurutnya, SPI tahun ini sedang memasuki tahap perbaikan data responden yang berlangsung sepanjang Juni. Ia menekankan pentingnya akurasi dan validitas data.

“Kami minta seluruh OPD serius dalam memperbarui data responden. Tahun lalu, banyak responden yang tidak bisa dihubungi atau menolak memberikan jawaban karena mengira ini survei tidak resmi. Padahal ini murni program nasional dari KPK,” jelas Silvi.

Ia mengatakan bahwa responden SPI dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu internal dari ASN Pemkot Balikpapan, eksternal dari masyarakat pengguna layanan, serta kelompok ahli dari lembaga independen seperti BPK, BPKP, dan Ombudsman.

“Tiga kelompok ini penting karena masing-masing memberikan perspektif berbeda. Dari ASN kita tahu budaya internal, dari masyarakat kita nilai pelayanan publik, dan dari para ahli kita dapat pandangan objektif tentang kerawanan korupsi,” katanya.

Balikpapan telah mengikuti SPI sejak tahun 2021. Silvi mengungkapkan, saat pertama kali ikut, Balikpapan masih berada di kategori rentan. Namun, dalam tiga tahun terakhir hasilnya terus membaik.

“Tahun 2024 kita sudah masuk kategori ‘terjaga’. Tahun ini kami perkenalkan istilah baru: Level ANGEL. Itu singkatan dari Active Guardian of Integrity. Jadi OPD yang mencapai level itu adalah mereka yang benar-benar konsisten menjaga integritas,” terang Silvia.

Kelemahan Umum OPD

Ia menyebutkan ada lima OPD yang sudah berada di Level ANGEL, yaitu Bappeda Litbang, BPBD, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Lingkungan Hidup, dan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan.

“Lima OPD ini bisa jadi contoh. Tapi masih ada 12 OPD yang berada di kategori ‘Noble’ atau waspada, dan sisanya masih di posisi ‘Growing’ atau rentan. Ini yang harus jadi perhatian serius,” katanya lagi.

Silvi mengatakan, salah satu kelemahan umum OPD yang masih rendah skornya adalah minimnya sosialisasi antikorupsi dan lemahnya implementasi nilai integritas.

“Banyak yang bilang tidak pernah terima suap atau gratifikasi, tapi laporan dari masyarakat menunjukkan hal sebaliknya. Jadi bukan cuma deklarasi, tapi harus dibuktikan dengan perilaku,” tegasnya.

Ia juga mengingatkan pentingnya kolaborasi dengan stakeholder eksternal.

“Kalau internal OPD sudah baik, tapi mitra kerjanya justru merusak, ya tetap gagal. Kita harus bangun ekosistem yang sama-sama kuat,” ujarnya.

Silvi berharap agar sosialisasi dan pembinaan nilai antikorupsi dilakukan hingga ke unit terkecil.

“Jangan berhenti di kepala dinas saja. Semua harus paham, dari staf, honorer, bahkan cleaning service. Mereka bagian dari sistem. Mereka juga bisa menjaga, atau justru jadi celah kalau tidak diberi pemahaman,” katanya.

Survei SPI 2025 akan dimulai pada Juli dan berlangsung hingga Oktober. Silvi mengajak seluruh perangkat daerah untuk aktif berpartisipasi agar Balikpapan bisa naik kelas dalam peta integritas nasional.

“SPI ini bukan soal nilai atau ranking. Ini soal komitmen bersama. Kita ingin Balikpapan dikenal sebagai kota yang bersih, jujur, dan transparan. Bukan kerja satu-dua orang, tapi kerja semua,” tutupnya.***

Penulis : Dani

Editor : Ramadani

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses