Lini Belakang Persiba Balikpapan Rapuh, Jadi “PR” Nasuha Jelang Laga lawan Persela Lamongan
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Empat laga sudah dilalui Persiba Balikpapan di ajang Championship 2025/2026 (Liga 2), namun satu persoalan belum juga teratasi: rapuhnya lini belakang.
Dari empat pertandingan itu, gawang Persiba sudah kebobolan tujuh gol, lebih banyak dibandingkan jumlah gol yang mereka cetak, yakni enam.
Ironisnya, tanpa refleks brilian Havizd Fauzan Muzaki di bawah mistar, angka kebobolan Persiba bisa jadi jauh lebih buruk. Kiper muda berusia 23 tahun itu mencatat 23 penyelamatan krusial, tertinggi di antara seluruh penjaga gawang Liga 2 versi laman resmi ileague.id.
Ia bahkan mengungguli Rudi N Rajak (Garudayaksa FC, 19 penyelamatan) dan Dicki Agung Setiawan (Sumsel United, 16 penyelamatan).
Namun, performa impresif Havizd seakan menutupi kenyataan pahit bahwa barisan belakang Persiba belum solid. Dalam empat laga awal, Persiba hanya mampu menang dua kali dan kalah dua kali — kalah 1–2 dari PSS Sleman di laga pembuka, menang 3–1 atas Persipal FC, menang 2–1 di markas PSIS Semarang, lalu tumbang 0–2 dari Kendal Tornado FC.
Absennya bek asing asal Uzbekistan, Shokhrukhbek Kholmatov, di pekan ke-4 memperburuk keadaan. Tanpa kehadirannya, pertahanan Persiba tampak mudah ditembus. Hanya penampilan heroik Havizd yang mencegah gawang mereka dipermalukan lebih dalam di Semarang.
Kini pelatih Muhammad Nasuha menghadapi ujian besar. Dalam pekan ke-5, Persiba akan menjamu Persela Lamongan di Stadion Batakan. Waktu tersisa satu pekan — dan itu harus dimanfaatkan untuk membenahi sektor pertahanan.
Kegagalan meraih tiga poin di kandang sendiri bukan hanya akan memperpanjang tren inkonsisten Persiba, tapi juga mengubur asa mereka untuk menembus kasta tertinggi nasional, Super League musim depan.
BACA JUGA
