Listrik Aceh Berangsur Pulih, PLN Mulai Operasikan Pembangkit Usai Interkoneksi Tersambung
ACEH, inibalikpapan.com,– Pemulihan kelistrikan Aceh terus menunjukkan progres. Setelah jaringan transmisi kembali tersambung, PT PLN (Persero) kini memasuki tahap pengoperasian pembangkit listrik agar pasokan kembali stabil ke seluruh wilayah.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyampaikan bahwa pengoperasian pembangkit, khususnya PLTU Nagan Raya, dilakukan secara bertahap. Proses ini membutuhkan waktu sekitar 48 jam untuk pemanasan, sinkronisasi sistem, hingga pengujian kinerja agar listrik yang disalurkan benar-benar andal.
“Pemulihan kelistrikan harus dilakukan berurutan. Setelah interkoneksi aman, kami masuk ke pengoperasian pembangkit agar pasokan yang dihasilkan benar-benar optimal dan dapat menopang sistem secara andal,” ujar Darmawan, Rabu (17/12/2025).
Tahapan ini bisa dilakukan setelah jaringan transmisi 150 kV Pangkalan Brandan–Langsa berhasil dipulihkan pada pukul 13.30 WIB di hari yang sama. Jalur tersebut kembali menghubungkan sistem kelistrikan Aceh dengan backbone sistem besar Sumatra, setelah sebelumnya terisolasi akibat bencana.
Menurut Darmawan, transmisi Pangkalan Brandan–Langsa merupakan tulang punggung interkoneksi Sumatra–Aceh. Karena itu, pemulihan jalur ini menjadi kunci utama bangkitnya kembali sistem kelistrikan Aceh.
“Tersambungnya kembali transmisi Pangkalan Brandan–Langsa adalah titik penting dalam pemulihan kelistrikan Aceh. Jalur ini menjadi backbone interkoneksi Sumatra–Aceh, sehingga pemulihannya membuka jalan bagi tahapan lanjutan pemulihan sistem secara menyeluruh,” katanya.
Tower Darurat dan Tantangan Lapangan
Pemulihan transmisi dilakukan dengan membangun tower darurat di sejumlah titik yang terdampak banjir dan longsor. Tantangan di lapangan pun tak sedikit, mulai dari akses lokasi yang sulit, kondisi tanah labil, hingga genangan lumpur akibat curah hujan tinggi.
Setelah pembangkit beroperasi stabil, pasokan listrik akan disalurkan bertahap melalui 20 gardu induk, 558 penyulang, dan 15.717 gardu distribusi yang melayani pelanggan di seluruh Aceh. Hingga kini, lebih dari 1.600 petugas PLN masih disiagakan untuk memastikan proses pemulihan berjalan lancar.
Darmawan juga mengapresiasi semangat masyarakat Aceh yang tetap kuat menghadapi kondisi pascabencana. Menurutnya, hal tersebut menjadi motivasi tersendiri bagi para petugas di lapangan.
Meski begitu, PLN tetap mengimbau kewaspadaan karena di sejumlah wilayah masih terdapat genangan air dan lumpur. Penormalan jaringan dilakukan secara hati-hati demi keselamatan warga.
“Kami memahami betul ketidaknyamanan yang dirasakan masyarakat pascabencana. Atas kondisi ini, kami menyampaikan permohonan maaf. Kami memohon doa dan dukungan masyarakat Aceh agar seluruh tahapan pemulihan kelistrikan dapat diselesaikan dengan aman dan cepat,” pungkas Darmawan.***
BACA JUGA
