Longsor Ancam Mushola Sirotul Mustaqim, BPBD Balikpapan Tingkatkan Pemantauan

BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com — Hujan deras yang mengguyur Balikpapan dalam beberapa hari terakhir memicu tanah longsor di sekitar Mushola Sirotul Mustaqim, Jalan Tanjungpura No. 61, RT 25 Kelurahan Telagasari, Kecamatan Balikpapan Kota. Pergerakan tanah di lokasi itu kini mengancam bangunan mushola serta rumah warga yang berada di area bawah tebing.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Balikpapan, Usman Ali, menerangkan bahwa hasil pemeriksaan tim lapangan menunjukkan pergeseran tanah yang cukup signifikan. Kondisi ini dipicu oleh intensitas hujan yang tinggi serta kontur tanah yang labil. “Jika tidak segera dilakukan perbaikan, ada risiko bagian bangunan mushola bisa roboh. Ini tentu membahayakan warga sekitar,” ujar Usman, Kamis (20/11/2025).

Selain mushola, longsoran tanah juga dapat menimbun rumah-rumah warga yang letaknya berada tepat di bawah area longsor. Posisi kemiringan lahan serta retakan yang mulai melebar membuat risiko longsor susulan semakin besar.

Langkah Darurat: Pemasangan Terpal dan Pembatasan Aktivitas Warga

Sebagai respons cepat, UPTD Wilayah Kota pada BPBD Balikpapan menyalurkan bantuan darurat berupa terpal untuk menutup permukaan tanah yang retak. Upaya ini dilakukan untuk mengurangi resapan air hujan yang dapat memperparah pergerakan tanah. “Kami pasang terpal agar tanah tidak makin tergerus. Tapi ini hanya solusi sementara, kami tetap melakukan pemantauan rutin,” jelas Usman.

BPBD juga telah berkoordinasi dengan kelurahan dan RT 25 untuk menyiapkan langkah antisipasi lanjutan, termasuk pembatasan aktivitas warga di sekitar lokasi. Masyarakat diminta menjauh dari area rawan hingga kondisi dinyatakan aman. “Selama cuaca ekstrem masih terjadi, kami imbau warga tidak berada di dekat area retakan. Longsor susulan bisa terjadi kapan saja,” tegasnya.

Rencana Penanganan Permanen

Untuk penanganan jangka panjang, BPBD akan bekerja sama dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR). Opsi penanganan mencakup perkuatan struktur tanah, pembangunan dinding penahan, atau bahkan renovasi ulang bagian mushola yang terancam rusak. Usman menekankan bahwa keselamatan warga menjadi prioritas. “Kami ingin memastikan area ini stabil. Penanganan permanen diperlukan agar longsor lebih besar tidak terjadi,” ujarnya.

Imbauan Kewaspadaan di Musim Hujan

Peristiwa longsor ini menjadi pengingat bahwa ancaman bencana hidrometeorologi meningkat di musim hujan. Masyarakat diminta lebih peka terhadap tanda-tanda pergerakan tanah seperti dinding retak, jalan amblas, atau pohon yang mulai miring. “Deteksi dini sangat penting. Jika menemukan tanda-tanda tersebut, segera lapor ke BPBD,” imbau Usman.

Ia berharap partisipasi warga dapat membantu meminimalkan risiko korban dan kerugian. “Keselamatan masyarakat adalah prioritas kami,” pungkasnya.***

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses