Longsor di KM 28 Jalan Poros Balikpapan-Samarinda, Warga Terdampak Mengungsi
TENGGARONG, Inibalikpapan.com – Tanah longsor kembali terjadi di wilayah rawan pergerakan tanah, tepatnya di KM 28, Desa Batuah RT 25, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), pada Kamis malam (24/04/2025). Lokasi longsor berada tak jauh dari jalan nasional poros Balikpapan–Samarinda, yang menjadi jalur vital penghubung dua kota besar di Kalimantan Timur.
Camat Loa Janan, Hery Rusnadi, mengatakan bahwa pasca viralnya video longsor tersebut di media sosial, penanganan sementara langsung dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kukar. Namun, karena jalan tersebut berstatus jalan nasional, tanggung jawab utama perbaikan berada di Balai Jalan Nasional.
“Sudah dikomunikasikan ke Dinas PU Kukar dan saat ini mereka lakukan penanganan sementara. Tetapi karena jalan ini jalan nasional, tentu kewenangannya di Balai Jalan,” ujar Hery, Sabtu (26/04/2025).
Menurutnya, dampak longsor tidak hanya merusak akses jalan, tetapi juga mengancam pemukiman warga, termasuk satu rumah ibadah. Beberapa warga yang terdampak kini mengungsi ke rumah keluarga mereka demi keselamatan.
“Rumah warga dan tempat ibadah ikut terdampak. Untuk sementara, masyarakat yang terdampak mengungsi ke rumah kerabat,” lanjutnya.
Hery juga menambahkan bahwa DPRD Kukar telah melakukan peninjauan lapangan dan akan menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) untuk membahas persoalan ini lebih lanjut. Dugaan sementara, aktivitas pertambangan di sekitar lokasi turut memperparah kondisi tanah, meski perlu kajian ilmiah untuk memastikan.
BACA JUGA :
“Kita berharap RDP segera dilakukan. Dugaan sementara memang ada dampak aktivitas tambang, tapi kita serahkan pada tim dari Universitas Mulawarman (Unmul) untuk lakukan kajian,” jelasnya.
Ia mengungkapkan bahwa kondisi geologis Kalimantan Timur memang cenderung labil. Sebelumnya, beberapa titik jalan di Kecamatan Loa Janan juga mengalami penurunan permukaan tanah secara berkala, termasuk sebelum adanya jalan tol.
“Kita tahu, struktur tanah di wilayah ini memang rawan bergerak. Kita harap kajian segera selesai dan perbaikan bisa dilakukan,” pungkas Hery.
BACA JUGA

