Lonjakan Kasus ISPA Ancam Jemaah Haji Indonesia, Kemenkes Imbau Waspada
MAKKAH, Inibalikpapan.com— Kementerian Indonesia (Kemenkes) mengimbau seluruh jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yang kini menjadi keluhan kesehatan paling banyak dilaporkan selama pelaksanaan ibadah haji tahun ini.
Data Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Daerah Kerja (Daker) Makkah dan Madinah mencatat 7.957 kasus ISPA hingga hari ini.
“ISPA menjadi ancaman utama kesehatan jemaah. Tingginya kepadatan di lokasi ibadah seperti Thawaf, Sa’i, dan terminal bus, ditambah suhu ekstrem antara 42–46°C, mempercepat penularan,” ungkap dr. Mohammad Imran, MKM, Kepala Bidang Kesehatan PPIH Arab Saudi, dalam siaran pers, Kemenkes.
80% Jemaah Termasuk Risiko Tinggi
Hingga saat ini, 115.727 jemaah haji Indonesia telah tiba di Makkah. Sekitar 80% di antaranya masuk kategori risiko tinggi (risti), yaitu lansia dan penderita penyakit penyerta. Mereka menjadi kelompok paling rentan terhadap komplikasi ISPA, termasuk pneumonia yang dapat berujung pada kematian atau komplikasi serius seperti sepsis.
“Jika tidak ditangani, ISPA bisa berkembang menjadi pneumonia—penyebab utama jemaah dirawat di rumah sakit Arab Saudi,” jelas Imran.
BACA JUGA :
Batasi Aktivitas Fisik
Kemenkes menekankan beberapa langkah pencegahan penting,Hindari aktivitas fisik berlebihan, seperti umrah sunnah berulang, terutama bagi jemaah risti.
Batasi kegiatan luar ruangan antara pukul 10.00–16.00 WAS, Minum air putih atau air zamzam setidaknya 200 ml per jam atau minimal 2 liter per hari
Gunakan masker saat di luar hotel atau di area ramai, terutama jika mengalami gejala batuk, pilek, atau flu
Masker berfungsi ganda sebagai pelindung dari debu dan virus, dua faktor utama penyebab gangguan pernapasan di kawasan berhawa panas dan kering seperti Makkah.
“Jangan tunda memeriksakan diri jika muncul gejala. Segera lapor ke petugas kesehatan kloter atau pos kesehatan terdekat,” tegas Imran.
Kemenkes kembali mengingatkan bahwa kelancaran ibadah sangat bergantung pada kondisi fisik jemaah. Kewaspadaan, istirahat cukup, serta mematuhi anjuran medis menjadi kunci untuk menyelesaikan rangkaian ibadah haji dengan sehat dan selamat.
BACA JUGA

