Lonjakan Stunting Jadi Alarm, PKK Balikpapan Perkuat Intervensi Keluarga Rentan

BALIKPAPAN, inibalikpapan.com — Lonjakan angka stunting di Kota Balikpapan menjadi sinyal bahaya bagi kualitas generasi mendatang. Merespons situasi tersebut, Tim Penggerak PKK Kota Balikpapan menggelar Rapat Koordinasi Pencegahan Stunting yang terangkai dengan kegiatan Gebyar Karamunting di BSCC Dome, Rabu (3/12) untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam menekan pertumbuhan kasus.

Ketua TP PKK Balikpapan Nurlena Rahmad bersama jajaran pengurus PKK kecamatan dan kelurahan, hingga para kader posyandu hadir dalam agenda itu.

Nurlena menyampaikan keprihatinan atas kenaikan prevalensi stunting pada 2025. Berdasarkan data terakhir, angka stunting mencapai 24,8 persen. Meningkat cukup signifikan ketimbang tahun sebelumnya yang berada di angka 21,6 persen.

“Ini menjadi peringatan untuk kita semua agar lebih sigap, lebih serius, dan lebih fokus dalam mengatasi masalah ini,” tegasnya.

Ia mengingatkan, stunting bukan sekadar persoalan tinggi badan atau berat badan anak, melainkan berkaitan langsung dengan kualitas sumber daya manusia di masa depan. Anak yang mengalami stunting berisiko menghadapi keterlambatan perkembangan, penurunan kemampuan belajar, hingga gangguan kesehatan jangka panjang.

Bagaimana Langkah Menurunkannya?

Sebagai Ketua TP PKK sekaligus Ketua TP Posyandu Balikpapan, ia menekankan bahwa posyandu harus kembali diperkuat sebagai garda terdepan pelayanan kesehatan ibu dan anak. Upaya percepatan intervensi, menurutnya, harus berjalan lebih sistematis dan menyentuh langsung keluarga berisiko stunting.

“Kita harus memastikan tidak ada lagi ibu yang tidak datang ke posyandu, tidak ada balita yang tidak terdata, dan tidak ada keluarga yang kehilangan akses informasi tentang gizi,” ujar Nurlena.

Langkah-langkah yang mereka dorong meliputi pendampingan intensif bagi keluarga rentan, pemantauan rutin pertumbuhan balita, peningkatan edukasi gizi, hingga penguatan layanan bagi ibu hamil dan menyusui.

Melalui Gebyar Karamunting, PKK Balikpapan berharap koordinasi antar-kader semakin solid, sekaligus menjadi titik tolak penguatan komitmen bersama dalam menurunkan angka stunting secara signifikan pada 2026. Kegiatan ini juga menjadi ruang konsolidasi gerakan di tingkat akar rumput agar kesadaran masyarakat terhadap gizi seimbang terus meningkat.

Nurlena mengajak seluruh kader untuk terus meningkatkan kompetensi, kedisiplinan, dan konsistensi dalam melayani masyarakat.

“Stunting bukan hanya angka. Ini tentang masa depan anak-anak kita. Mari bersama mewujudkan anak Balikpapan yang sehat, cerdas, dan gemilang. Seperti halnya cinta, kepedulian kita harus hadir setiap hari, konsisten, dan tulus demi masa depan mereka,” pungkasnya.***

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses