Lurah Gunung Sari Ilir Tinjau Kerja Bakti Penanganan Longsor di RT 62 dan RT 63
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com — Pemerintah Kelurahan Gunung Sari Ilir melakukan monitoring lapangan pada kegiatan kerja bakti penanganan longsor di RT 62 dan RT 63, Rabu (26/11/2025). Langkah ini dilakukan untuk memastikan kondisi lereng tetap aman serta potensi longsor dapat terdeteksi lebih awal, terutama di musim hujan yang intensitasnya mulai meningkat.
Lurah Gunung Sari Ilir, Arwani, turun langsung memantau aktivitas warga yang melakukan pembersihan material tanah dan penguatan lereng. Ia mengatakan bahwa pengawasan lapangan menjadi kunci penting dalam mencegah kejadian longsor susulan di wilayah yang memiliki kontur berbukit dan cukup padat pemukiman tersebut.
“Kami memastikan kondisi lapangan aman dan potensi longsor dapat terdeteksi sejak dini. Keamanan masyarakat adalah prioritas utama,” ujarnya.
Menurut Arwani, kerja bakti yang dilakukan warga menunjukkan tingginya kesadaran kolektif dalam menjaga lingkungan. Namun, ia menegaskan bahwa pemantauan rutin tetap diperlukan agar setiap perubahan kondisi tanah bisa segera ditangani. Apalagi, beberapa titik di kawasan itu masuk kategori rawan apabila terjadi hujan berkepanjangan.
“Kondisi cuaca yang tidak menentu membuat kami harus lebih sigap. Setiap perubahan kecil pada struktur tanah harus segera ditangani agar tidak menimbulkan risiko lebih besar,” jelasnya.
Selain monitoring, pihak kelurahan juga berkoordinasi dengan kecamatan dan BPBD Kota Balikpapan untuk memastikan langkah mitigasi berjalan sesuai standar. Ia menyebut bahwa laporan warga akan diprioritaskan, terutama yang terkait retakan baru, penurunan tanah, maupun genangan air yang berpotensi melemahkan struktur lereng.
“Kami mengimbau warga segera melapor jika mendapati tanda-tanda pergerakan tanah. Penanganan cepat sangat menentukan keselamatan bersama,” tambah Arwani.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga mengapresiasi kekompakan warga RT 62 dan RT 63 yang aktif bergotong royong. Menurutnya, keterlibatan masyarakat menjadi elemen penting dalam mengurangi risiko bencana di tingkat lingkungan.
Kerja bakti tersebut meliputi pembersihan sisa tanah longsor, pemotongan tanaman yang berpotensi memperberat tekanan lereng, serta penataan drainase agar air hujan tidak terkumpul pada satu titik. Upaya ini dianggap efektif sebagai langkah awal mitigasi sebelum dilakukan penanganan teknis lanjutan.
“Legalitas lokasi, kondisi lahan, dan risiko teknis akan kami laporkan untuk ditindaklanjuti instansi terkait. Yang terpenting saat ini adalah memastikan lingkungan tetap aman bagi warga,” pungkas Arwani.***
BACA JUGA
