BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Ketua DPP PDI Perjuangan yang juga mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat enggan maju dalam pilgub Kaltim Juni 2018.

Menurutnya kehadirannya di Kalimantan Timur hanya menjalankan perintah partai yakni selaku Plt menggantikan Dody Rondonuwu Ketua DPD PDI Perjuangan Kaltim yang divonis ingkrah dalam kasus korupsi dana kesehatan Pemkot Bontang dua periode lalu. Djarot langsung memimpi rapat kordinasi dan internal PDI Perjuangan se-Kaltim yang digelar di kantor DPC PDI Perjuangan, Selasa siang (28/112017). Djarot datang bersama Ketua DPP M Prakosa yang pulanglebih awal karena suatu urasan.

“Saya hanya plt menggantikan pak Dody yang terkena kasus hukum,”ujarnya sambil menggeleng-gelengkan kepala tanda penolakan saat ditanyakan minat menjadi calon gubernur Kaltim.

Dia menjadi orang nomor satu di PDI Perjuangan Kaltim hnaya sampai selesainya pelaksanaan pilgub.
Pencalonan gubernur Kaltim menurutnya menjadi urusan DPP namun diakui banyak kader-kader potensial.
” Itu urusan DPP, petanya seperti apa. Yang jelas bahwa PDI Perjuangan Banyak kader-kader potensial,” tandasnya.

Menurutnya pilgub Kaltim jauh lebih dinamis karena situasi pencalonan berubah. Diapun menilai perlu dilakukan evaluasi dan melihat peluang yang ada.

” PDI Perjuangan Kaltim katanya memiliki kader yang mumpuni namun hal ini akan dilihat dan Dievaluasi karena situasi di Kaltim cukup dinamis pasca kasus yang menimpa Rita Widyasari. Makanya kita pantau dan ikuti dan mba Ananda (Sekretaris PDI Perjuangan Kaltim) nanti akan mengkosolidasi partai,” tandasnya

Dia hanya menegaskan siapapun calon, harus melihat Kaltim lebih luas dan mampu membawa manfaat bagi masyarakat Kaltim khususnya dan Indonesia. Sebab Djarot menilai keberadaan Kaltim merupakan provinsi besar yang memiliki potensi sumber daya alam dan energi.

“Pertama Kaltim sebagai lumbung energy nasional namun juga harus memperhatikan persoalan lingkungan akibat dampak eksploitasi alam. Ketiga Kaltim juga masyarakat heterogen, masyarakat sangat menghargai kebhinekaan, ” jelasnya.

Terkait kesiapan pilgub Kaltim, Djarot memastikan akan melakukan persiapan internal baik struktur partai maupun infrastruktur pendukung seperti saksi-saksi.

“Acara Persiapan partai terutama untuk persiapan saksi sehingga bisa mengawal Pilkada Kaltim. Rencananya pertengahan Desember calon akan kami sampaikan. Sekarang lagi siapkan infrastruktur dulu, kayak saksi,pelatihan termasuk data-datanya, ” tukasnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version