BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Mantan Menteri Pertanian periode 2014-2019 Amran Sulaiman mengatakan, ketahanan pangan sangat identik dengan ketahanan negara.

Hal itu disampaikan Ketua Pengurus Pusat IKA UNHAS itu saat menghadiri Seminar dan Muswil ke-3 IKA UNHAS Wilayah Kaltim di Jatra Hotel Balikpapan pada Sabtu (23/07/2022).

Seperti diketahui, perang Ukraina dan Rusia yang berkepanjangan saat ini dan telah  berimbas terjadinya krisis pangan dan energi  di sejumlah negara, yang bisa berdampak pada kelaparan.  

“Krisis ekonomi masih bisa kita tahan, tapi begiu masuk krisis pangan dan krisis energi tidak ada satu pun yang mampu bertahan dan bisa menjatuhkan pemerintah, itu menuju krisis politik,” ujarnya

“Kiris kesehatan masih kita bahu membahu seluruh dunia menangani COVID-19. Kemudian krisis ekonomi dan Indonesia terkena dampaknya, kita masih survaive masih bisa bertahan,”

Namun kata dia, Indonesia juga waspada karena masuk urutan 15 negara yang terancam krisis. Sehingga dia mendorong ketahanan pangan harus diperkuat, sehingga tidak alami krisi.

“Indonesia masuk urutan 15 terancam krisis. Kalau kita tidak perkuat dari dulu apa yang terjadi hari ini, itu yang terjadi kelapanran,” ujarnya

Menurutnya, jika krisis terjadi krisis pangan dan berimbas pada kelapan maka akan terjadi krisis politik seperti yang terjadi di Sri Lanka istana diduduki masyarakat.

“Kalau kelaparan terjadi, krisis pangan bisa melompat ke krisis politik, dan kalau kriris politik terjadi tidak bisa dibendung. Seperti Sri Lanka, sekarang yang di jarah adalah istana,” ujarnya

Padahal lanjutnya, Indonesia punya potensi besar menjadi negara surplus pangan. “Indonesia hujannya luar biasa, tanahnya subur, hutannya luar biasa, tongkat pun ditanam tumbuh,” ujarnya

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version