BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Pemerintah Kota Balikpapan melalui Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Balikpapan menyiapkan Pelayanan Terpadu dan Terintegrasi Buat Layanan Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil dalam Genggaman (Pantai Balikpapan) menjadi salah satu inovasi yang masuk sebagai Finalis Top Inovasi KIPP Tahun 2022 Kementerian PAN RB.

Mewakili Wali Kota Rahmad Mas’ud, Pj Sekda Kota Balikpapan, Muhaimin didampingi Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) mengikuti sesi presentasi dan wawancara secara virtual, Senin (11/7/2022) di VIP Room Balaikota.

Dalam kesempatan ini Wali Kota Balikpapan juga menyaksikan secara virtual karena sedang menjalankan ibadah haji. Pj Sekda Muhaimin menyampaikan paparan terkait program Pantai Balikpapan ini. Layanan ini adalah upaya Disdukcapil dalam memberikan pelayanan prima, yang mudah diakses dan terjangkau bagi masyarakat.

“Kami berusaha menjawab masyarakat yang menyatakan pelayanan pemerintah itu susah dan birokrasinya rumit. Serta maraknya pungutan liar. Sehingga Disdukcapil dituntut untuk memberikan pelayanan prima bagi masyarakat,” jelasnya dalam presentasi tersebut.

Usai presentasi, masuk pada sesi wawancara dengan dewan juri yang merupakan Tim Panel Independen KIIP 2022. Sejumlah pertanyaan antara lain terkait bentuk kolaborasi antar instansi yang ada di Pantai Balikpapan, seperti Dinas Ketenagakerjaan, Dinas Kesehatan dan lainnya. Selain itu mengenai kaitan inovasi ini dengan aplikasi Kementerian Dalam Negeri, terutama di bidang kependudukan dan catatan sipil.

Sementara itu, Kepala Disdukcapil Kota Balikpapan, Hasbullah Helmi mengatakan, dengan adanya aplikasi pantai Balikpapan ini sekarang kan jauh lebih mudah untuk pelayanan administrasi di Kota Balikpapan, yang mana aplikasi ini didalamnya itu banyak menu, tapi kita tidak membuat banyak aplikasi itu bedanya 

“Jadi cukup satu aplikasi tapi di dalamnya kita bisa lakukan apapun contoh misalnya pendaftaran penduduk ada formulirnya di situ dan kemudian memprosesnya di situ juga,” ujar Hasbullah Helmi kepada media, Senin (11/7/2022).

Lanjut Hasbullah menambahkan, kemudian untuk pimpinan bisa lakukan monitoring kemudian pelacakan dokumen juga ada di situ, sudah sampai mana sih berkas tersebut diproses dan sudag tahu apakah sudah selesai atau belum.

“Kita bisa melihat lewat aplikasi tersebut untuk dokumennya, terus arsipnya digital karena orang mengupload jadi tersimpan di aplikasi itu,” akunya  

Di dalamnya juga masyarakat ini dibeti kemudahan, terus ada survei pertanyaan dari 10 pertanyaan standar dan publik yang dari Menpan dicantumkan juga di situ.

“Jadi kita setiap hari itu mendapatkan hasil survei itu begitu jadi banyak hal yang kita bisa lakukan dengan aplikasi ini, gak perlu lagi cetak akt kelahiran kematian dan pengurangan penggunaan tinta dan kertas putih,” jelasnya.

Ditambahkan Helmi, bahwa adanya Pantai Balikpapan dapat menampung berbagai layanan. Pihaknya tidak perlu menciptakan aplikasi lainnya lagi. Semua layanan kependudukan cukup dari satu sumber yang sama. “Sekarang jauh lebih mudah. Aplikasi besar yang di dalamnya ada banyak menu,” tuturnya.
 
“Keunggulan lainnya, aplikasi ini bisa melaporkan data ke RT secara real time. Daerah mana yang sudah punya, belum ada,” tuturnya. Selain itu, pihaknya juga bisa melakukan monitoring dan evaluasi (monev) langsung terpantau dari laman tersebut. Sehingga bisa diketahui berapa berkas yang sudah proses dan mana berkas tertunda.
 
“Kalau untuk akta kelahiran dalam bentuk digital paling lama 3 jam sudah rampung,” sebutnya. 
 
Selain itu, Helmi mengatakan melalui aplikasi Pantai Balikpapan, Disdukcapil menghemat hingga Rp 970 juta. Karena proses dokumen serba digitalisasi, tak lagi butuh alat tulis dan sebagainya.
 
“Ke depan, kami akan membuat layanan kependudukan dalam bentuk aplikasi tersedia di Android dan IOS. Bentuk keamanan file juga telah kami pikirkan agar data tidak bocor,” begitu pesan dewan juri menirukannya.  
 

Untuk jangka menengahnya nanti mau bikin aplikasi Android iO, agar website versi  sekarang kalau  brosing kan sudah bisa, nanti mau bikin versi itu yang bisa Download di Play Store.

“Bedanya gini versi web itu begitu ada pesan ditolak, misalnya suruh lengkapin Itu berkas kan pesan dari operator itu ada notifikasinya kita harus buka dan ngecek, tapi kalau sudah bentuknya aplikasi didownload bisa ada notifikasi jadi lebih cepat, sehingga memudahlan dari manual ke online,” pungkasnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version