BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Pada periode Natal dan menjelang Tahun Baru, kasus covid-19 varian Omicron kini mengkhawatirkan. Karena sudah terdeteksi 47 kasus.

Bahkan satu kasus terbaru merupakan trabsmisi lokal di Jakarta. Sementara lainnya merupakan pelaku perjalanan internasional dan rata-rata kondisinya tanpa gejala.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito mmenuturkan, adanya temuan Omicron harusnya menjadi peringatan kepada masyarakat  untuk tidak melakukan perjalanan. 

“Transparansi data yang disampaikan oleh pemerintah terkait jumlah penularan Omicron hendaknya disikapi sebagai peringatan. Agar masyarakat tidak melakukan perjalanan ke luar negeri untuk alasan yang tidak mendesak,” Wiku

Kasus Omicron secara global, saat ini telah terdeteksi di 115 Negara dengan total melebihi 184 ribu kasus. Dimana Inggris menempati urutan pertama dengan jumlah tertinggi di dunia.

Peningkatan konstan juga terlihat di Amerika Serikat, Jerman dan Prancis di mana jumlah kasus Omicronnya kini lebih tinggi dibandingkan dengan Norwegia dan Afrika Selatan. 

“Melihat tren perkembangan kasus Omicron yang terus meningkat baik di tingkat global dan nasional, kita harus terus mengantisipasi agar penularan varian ini dapat ditekan seminimal mungkin di Indonesia,” saran Wiku.

Karena mayoritas kasus positif Omicron merupakan pelaku perjalanan Internasional, maka pemerintah mengetatkan pengawasan di pintu-pintu masuk kedatangan luar negeri.

 
“Satgas berharap masyarakat juga dapat mengambil peran dalam mencegah masuknya varian Omicron ke Indonesia,” ujarnya

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version