Matangkan Lahan Koperasi Merah Putih, Lima Titik Siap Diajukan ke Pusat
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com — Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan mulai mematangkan kesiapan lahan untuk mendukung pembangunan Koperasi Merah Putih di seluruh kelurahan.
Program nasional yang digagas pemerintah pusat ini ditargetkan menjangkau seluruh wilayah kelurahan sebagai upaya memperkuat ekonomi kerakyatan dan memperluas akses usaha masyarakat.
Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo, mengungkapkan bahwa pada tahap awal, Balikpapan diminta mengajukan lima lokasi pembangunan koperasi hingga akhir tahun ini. Dari lima titik tersebut, empat lokasi telah dipastikan, sementara satu lokasi lainnya direncanakan berada di kawasan Manggar.
“Untuk tahap awal, lima titik akan dibangun oleh pihak TNI sesuai instruksi pemerintah pusat. Empat lokasi sudah pasti, satu lagi rencananya di Manggar,” ujar Bagus, Kamis (25/12/2025).
Selain tahap awal tersebut, Pemkot Balikpapan juga menyiapkan rencana jangka panjang agar program Koperasi Merah Putih dapat menjangkau seluruh 34 kelurahan. Saat ini, 11 lokasi potensial telah dibahas, sementara 29 kelurahan lainnya diminta mulai menyiapkan lahan pada awal tahun depan.
“Kalau lima kelurahan sudah pasti dibangun tahun ini, maka sisanya kami minta awal tahun depan sudah siap,” jelasnya.
Bagus menegaskan, proses persiapan lahan dilakukan secara kolaboratif dengan pembagian tugas yang jelas. Camat dan lurah diminta aktif mengidentifikasi lokasi yang memungkinkan, sementara Dinas Koperasi bersama Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) bertanggung jawab terhadap aspek legalitas dan status aset lahan.
“Kami berbagi tugas. Camat, lurah, dan dinas koperasi bergerak di lapangan, BKAD mengurusi aset karena mereka yang paling memahami kondisi dan status lahan,” katanya.
Namun, keterbatasan aset di wilayah pusat kota menjadi tantangan tersendiri. Menurut Bagus, wilayah Balikpapan Kota, Balikpapan Tengah, dan Balikpapan Selatan memiliki keterbatasan lahan, sementara salah satu syarat utama pembangunan koperasi adalah ketersediaan lahan minimal 1.000 meter persegi.
“Potensi kendala memang ada di wilayah kota karena aset kita sangat terbatas, sementara syaratnya minimal 1.000 meter persegi,” ujarnya.
Karena itu, fokus sementara diarahkan ke wilayah Balikpapan Timur, Balikpapan Utara, dan Balikpapan Barat yang dinilai masih memiliki peluang ketersediaan lahan lebih besar. Meski opsi pembebasan lahan tetap terbuka, Bagus mengakui langkah tersebut memerlukan pertimbangan matang mengingat kondisi anggaran daerah yang terbatas.
“Kalau mau tidak mau, pembebasan lahan bisa jadi opsi. Tapi dengan kondisi anggaran saat ini, tentu perlu perhitungan yang sangat cermat,” tegasnya.
Meski demikian, Pemkot Balikpapan optimistis seluruh target dapat terpenuhi secara bertahap. Hingga akhir tahun ini, lima lokasi lahan resmi akan segera diajukan kepada pemerintah pusat sebagai syarat awal pembangunan.
Bagus juga menilai, penempatan koperasi di area yang relatif jauh dari permukiman justru memiliki nilai strategis untuk mendorong tumbuhnya pusat ekonomi baru. “Kalau lokasinya agak jauh dari perkampungan justru lebih baik. Itu bisa memicu pergerakan ekonomi di wilayah yang masih kosong koperasi dan belum berkembang,” pungkasnya.***
BACA JUGA
