Melalui Cerita Rakyat, Disputakar Tanamkan Cinta Budaya pada Anak Sejak Dini

Lomba bertutur yang dilaksanakan Disputakar Balikpapan. (Foto : HO Disputakar Balikpapan)

BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com -Dalam rangka menumbuhkan minat baca dan memperkuat kecintaan terhadap budaya lokal sejak usia dini, Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Balikpapan (Disputakar) menggelar Lomba Bertutur Cerita Rakyat Kalimantan Timur bagi siswa-siswi tingkat SD/MI se-Kota Balikpapan. Kegiatan ini berlangsung pada Selasa (27/5/2025) di aula lantai 4 Gedung Disputakar, dengan mengusung tema “Jejak Legenda Cerita Rakyat Kalimantan Timur.”

Sebanyak 16 peserta dari berbagai sekolah dasar negeri dan swasta turut ambil bagian dalam lomba ini. Mereka menampilkan keterampilan bertutur dengan membawakan kisah-kisah rakyat khas Kalimantan Timur, seperti Legenda Batu MenangisPutri Karang Melenu, hingga cerita Telaga Biru.

Kepala Disputakar Balikpapan Elvin Junaidi menyampaikan, bahwa lomba ini merupakan bagian dari program strategis pemerintah kota dalam menumbuhkan budaya literasi sejak dini.

“Tujuan utama lomba bertutur ini adalah menumbuhkan minat baca dan keterampilan bertutur, serta melestarikan budaya dan kearifan lokal. Kami ingin anak-anak mencintai budaya daerah mereka melalui literasi cerita rakyat,” jelasnya.

Peserta Cukup Banyak

Meski tahun ini hanya dilaksanakan di tingkat kota karena kebijakan efisiensi anggaran, antusiasme peserta tetap tinggi. Para peserta terlihat sangat semangat dalam mempersiapkan penampilan mereka, mulai dari mendalami karakter tokoh hingga menggali nilai-nilai moral dalam cerita yang dibawakan.

“Dengan membaca dan mempersiapkan pementasan, anak-anak secara tidak langsung terdorong untuk mencari bahan bacaan, memahami nilai moral, dan mengasah kemampuan komunikasi mereka,” tambahnya.

Setiap peserta diberi waktu maksimal 15 menit untuk menampilkan cerita mereka. Penilaian dilakukan berdasarkan penampilan, teknik bertutur, penguasaan materi, serta kemampuan komunikasi dan ekspresi.

Usai seluruh peserta tampil, tim juri langsung melakukan penilaian dan memilih tiga peserta terbaik. Para pemenang mendapatkan penghargaan berupa hadiah uang tunai.

Kartini berharap kegiatan seperti ini bisa terus digelar secara berkala sebagai wadah anak-anak untuk mengembangkan literasi, keterampilan bertutur, dan karakter positif.

“Kami berharap para peserta dapat menjadi agen literasi di lingkungan mereka. Mereka bisa menjadi contoh bagi teman-teman sebayanya untuk lebih mencintai membaca dan budaya bangsa,” tutupnya.

Melalui lomba ini, Disputakar menegaskan komitmennya dalam membangun budaya baca di kalangan generasi muda. Sekaligus menjaga kelestarian warisan budaya Kalimantan Timur agar tetap hidup dan dikenali oleh generasi penerus.

Editor : Ramadani

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses