BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Pasangan DR. H. Andi Syarifuddin (73) dan Hj. Suharti (70) menjadi pasangan paling bahagia saat perayaan ulang tahun pernikahan emas ke 50 tahun yang berlangsung di hotel Novotel, Rabu (15/2/2023) malam.

Acara ini dihadiri pejabat kota Balikpapan seperti Wali Kota Balikpapan H. Rahmad Mas’ud dan Istri, Bupati PPU Hamdam dan istri, Anggota DPR RI Hetifah, Deputi Otorita IKN asal Kaltim, Mantan Rektor Unmul Kaltim Masjaya, dan pejabat serta undangan lainya.

Acara diawali dengan pengantaran Pasangan H Andi Syarifuddin dan Hj. Suharti oleh 6 anak laki-laki menantu dan 17 cucu di atas panggung. Dilanjutkan pembacaan  doa KH Muchlasin, dan testimoni putera ke 3 Andi Arif Mulyo sekelumit  tentang ayahanda dan ibundanya. Kemudian tamu undangan juga menyaksikan pemotongan kue pernikahan dilanjutkan dengan memperkenalkan seluruh keluarga besar di atas panggung. 

Tamu undangan juga kemudian disuguhi makan malam. Dan H. Andi Syarifuddin memperkenalkan 6 cucu  terbesar dari masing-masing anak sambil memberikan sambutan singkat.

Undangan juga menyaksikan opera garapan Yudi Valen tentang  kisah pertemuan dua insan yang kemudian membentuk biduk rumah tangga hingga pernikahan ke 50 tahun. Acara pun diakhiri dengan ucapan selamat dan foto bersama secara bergantian hingga pukul 22.30 wita. 

Anniversary 50th ini layaknya panggung pernikahan dua insan yang awal bertemu dan menikah di Muara Badak, Kabupaten Kukar pada 15 Februari 1973 silam.

Dalam perayaan itu yang dihadiri lebih dari 300 tamu undangan ini sajikan gelaran opera singkat yang bercerita kisah perjalanan cinta pasangan ini yang dimainkan beberapa orang.

Opera yang berlangsung 20 menitan ini mampu menyedot perhatian dari para pejabat, tamu undangan dan kerabat yang hadir karena ingin mengetahui kisah perkenalan hingga rumah tangga dan memiliki 6 keturunan.

Dalam opera dikisahkan Suharti bersama teman perempuan merantau dari Purwerojo pada 1972 melalui Surabaya menuju Balikpapan. Mereka ingin mengadu nasib di Balikpapan. Di Balikpapan Suharti memiliki saudara/tante.

Keinginan untuk bekerja di Balikpapan, Kaltim membawanya ke Muara Badak Kabupaten Kukar yang berjarak sekitar 120 km dari Kota Balikpapan. Di lokasi perusahaan kayu itu, sedang membutuhkan tenaga kerja wanita di bidang administrasi. Kebetulan di lokasi itu bertemu dengan pak’de yang sudah dianggap seperti saudara di kampung halaman.

Di lokasi itu, Suharti muda disukai manager perusahaan. Manager itu tidak lainya adalah Andi Syarifuddin yang memang melajang dan tertarik dengan Suharti. Belum lama bertemu Andi Syarifuddin menyatakan hati dan mengajak menikah dengan memberikan waktu 3 hari untuk menjawabnya.
Ajakan membangun rumah tangga itu pun diterima tanpa mengabari orang tua karena waktu itu belum ada alat komunikasi yang memadai.

Merekapun menikah, dan memiliki keturunan hingga 6 anak yakni Andi Irwan, Andi Arif Budi, Andi Ari Mulya, Andi Arif Agung, Andi Arif Septa Reno dan Andi Arif Destya. Dari 6 anaknya ini, pasangan ini memiliki 18 cucu.

 

Kepada anak-anaknya Andi Syarifuddin menyampaikan pesan, “Belajarlah yang rajin, jangan tinggalkan solat dan berdoa.kalau berhasil janganlah sombong, perhatikan orang sekitar. Insyaallah kelak menjadi anak-anak yang berhasil,” pesan Andi kepada anak-anak dalam dalam operet yang dimainkan 7 orang saja.

Andi yang berlatar belakang bisnis, akhirnya setelah berkeluarga memutuskan mengelola bisnis sendiri. Kini mereka memiliki perusahaan Handaitolan yang bergerak di bidang kontraktor. Usaha kian maju. Mereka tidak pernah lupa memberikan perhatian pada lingkungan tempat tinggalnya. Pasangan inipun telah lama membangun “Masjid Andi Massinai Suhardjo “ yang berada di lingkungan tempat tinggal Jalan Wijaya Kusuma Rt 34, Kelurahan Gunung Sari Ilir, Balikpapan Tengah, Kota Balikpapan.

Dihadapan undangan, Andi berbagi tips membangun keluarga. Menurutnya membangun keluarga tentu ada banyak riak dan gelombang yang harus dihadapi. Untuk langgeng ini dibutuhkan usaha dan doa yang kuat dengan mencintai keluarga dan keturunan. Diantaranya meskipun banyak diberikan titipan oleh Allah SWT berupa usaha, harta dan keturunan namun kita jangan banyak macam-macam. “Kita jangan banyak macam-macam cukup satu macam saja,” ucapnya.

Merekapun memberikan bekal agama dan pendidikan kepada anak-anaknya. Mendidik anak hingga menjadi sarjana merupakan kewajiban bagi seorang ayah. Anak-anak mengecam pendidikan sarjana di bidang yang berbeda-beda meskipun akhirnya terjun di dunia bisnis atau pengusaha.

Putera pertama, Andi Irwan berkuliah di bidang teknik sesuai dengan bidang keahlian yang dibutuhkan perusahaan. Begitupula Andi Arif Budi anak kedua. Anak ketiga yakni Andi Arif Mulya lulusan diplomat dari Australia.
Anak ketiganya, Andi Arif Mulya yang juga seorang pengusaha ini kini dipercaya sebagai Ketua REI (Real Estate Indonesia) Kota Balikpapan. Mulya menyebutkan bahwa kakak dan adiknya termasuk dirinya dipaksa kuliah sesuai bidang ilmu yang dibutuhkan perusahaan orangtuanya.

Mulya berpendidikan lulusan diplomat di Australia dengan tujuan dapat melobi-lobi usaha orangtuanya. Karena bisnis perlu orang yang paham lobi. Namun berjalan waktu dalam dunia bisnis kerap berbenturan dengan hukum sehingga adiknya nomor 4 bernama Arif Andi Agung dipaksa bidang hukum. Arif Agung pun berkecimpung di dunia bisnis. Namun saat ini menjadi anggota DPRD Kota Balikpapan dari Fraksi Golkar dua periode sejak 10 tahun lalu hingga saat ini.

“Arif Agung itu kuliah dihukum karena perusahaan butuh orang yang paham hukum. seperti Destya itu masuk kuliah pilih jurusan yang ngurusin aset karena aset perusahaan banyak perlu ada orang yang paham aset,” ujar Mulya saat memberikan sambutan mewakili saudaranya.

Tidak sampai disitu, seiring waktu usia orang tua berumur dan sakit-sakitan sehingga adiknya yang bernama Andi Arif Septa Reno dipaksa untuk kuliah kedokteran.
“Karena papah dan mamah sakit-sakitan maka dipaksa kuliah si Reno kedokteran,” ucap Mulya yang mendapat tepuk tangan dari undangan. Reno putera ke 5 ini saat bertugas sebagai dokter di RSPB.

Andi Arif Mulya pun berbagi resep dalam mendidik anak itu salah satunya harus tegas dan harus dipaksa. “Kita harus banyak belajarlah dari bapak ibu kita,” ujarnya.

Dari 6 anak laki-laki ini, Andi Syarifuddin – Suharti memiliki mantu perempuan dari latar belakang yang berbeda yakni ada yang berasal dari Jawa, Banjarmasin, Dayak, Kutai, Bugis dan Ambon.

Dari buah hatinya ini, beberapa cucu yang menginjak dewasa sedang kuliah dengan memilih bidang ilmu yang berbeda-beda diantaranya bidang ahli gizi, diplomat, dokter dan farmasi.

Andi Syarifuddin (73) kelahiran Bone, Sulawesi Selatan dan Suharti dari Kabupaten Purworejo ini, pernah dinobatkan sebagai Keluarga sakinah tingkat Kota Balikpapan dan tingkat Provinsi Kaltim pada 2012 silam. Bahkan mewakili Kaltim dalam lomba tingkat nasional keluarga Sakinah yang digelar Kementerian Agama RI. Pasangan H. Andi Syarifuddin dan Hj. Suharti ini masuk 10 besar nasional dalam pemilihan keluarga sakinah.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version