SAMARINDA, Inibalikpapan – Pemerintah Provinsi Kaltim gencar melakukan pengawasan terhadap nelayan-nelayan yang menangkap ikan mengancam kelestarian ekosistem dan keanekaragaman hayati laut dan sungai.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Kaltim Riza Indra Riadi mengatakan, telah melakukan pembinaan terhadap puluhan nelayan di Bontang  yang melakukan penangkapan ikan dengan cara mengebom.

“Di Bontang terjadi 31 ilegal fishing, setelah diberikan penyuluhan dan pembinaan akhirnya para nelayan sadar dan tidak lagi melakukan penangkapan ikan dengan cara pengeboman,” ujarnya

Setelah dilakukan pembinaan, mereka diberikan bantuan alat tangkap ikan yang ramah lingkungan. Puluhan nelayan tersebut, kini tak lagi menggunakan cara-cara yang dilrang dan mengancam ekosistem laut.

“Sudah masuk dalam budidaya dan menangkap dengan cara ramah lingkungan yaitu menggunakan jaring yang lubangnya besar,” ujarnya.

Dia mengungkapkan, pengawasan bukan hanya di laut, namun di sungai dan danau. Bekerjasama dengan Dinas Perikanan Kabupaten Kota diantaranya larangan menangkap ikan menggunakam alat strum, racun dan lainya.

“Kita terus eksis bersama kabupaten/kota untuk menjaga dan memelihara biota laut maupun sungai dan danau, sehingga ikan-ikan tetap bisa berkembang, dan ketersediaan ikan tetap terjaga dari ilegal fishing,” ujarnya.

Termasuk juga dilakukan pemeriksaan kelayakan kapal nelayan setiap tahun, sebagai upaya menjaga  keselamatan para nelayan. Alat tangkap ikan yang digunakan nelayan juga selalu diawasi, tidak merusak lingkungan.

“Jadi bagaimana kita menjaga dan memelihara biota laut maupun sungai dan danau, sehingga ikan-ikan tetap mendapat suplay makanan yang terjamin dengan tetap terjaga dan terpeliharanya ekosistimnya,” ujarnya. (Pemprov Kaltim)

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version