BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Anggota DPRD Kota Balikpapan Budiono meminta koleganya anggota DPRD Provinsi Kaltim untuk memperjuangkan pembangunan jembatan Kampung Baru – Karingau di Balikpapan Barat.

Pasalnya, jembatan tersebut, sudah bertahun-tahun diwacanakan namun hingga kini belum juga terealisasi. Padahal, keberadaan jembatan itu dibutuhkan warga, khususnya untuk membuka akses mereka yang tinggal di Karingau

“Sekarang kita meminta ini kepada DPRD Provinsi . Kita juga punya perwakilan wakil rakyat dari Balikpapan itu ada 10 kursi, khususnya fraksi kita PDIP Perjuangan memperjuangkan itu,” ujarnya.

Dia merasa prihatin, karena selama ini warga Karingau jika ingin ke kota harus memutar hingga memakan waktu hingga 30 menit. Namun jika jembatan terbangun, mereka bisa lebih cepat, tentu dengan biaya yang lebih murah.

“Kalau jembatan Kampung Baru ke Kariangau dibuka ada disana kawasan yang bisa berkembang. Saat ini warga Karingau mau ke kota itu mutarnya perlu waktu 30 menit,” ujarnya

“Kalau jembatan ini dibuka tentunya lebih singkat lebih memakan ongkos. Otomatis kan disana nanti jadi ramai, ekonomi bergerak,”

Dia juga mendesak pembangunan SMK Negeri 7 yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi. Karena hingga kini belum juga teralisasi. Padahal lahan telah tersedia, maupun detaul engennering desaign telah lama rampung.

“Walau pun itu bebannya provinsi tapi kan kita harus bersuara terus DED sudah ada, ketika ingin disesuaikan minta ketinggian . Sekarang kita meminta ini kepada DPRD Provinsi,” ujarnya.

Dia menambahkan, sebenarnya ada beberapa aspirasi masyarakat yang sudah direalisasikan. Namun rata-rata hanya semenisasi yang anggarannya kecil. Sehingga proyeknya rata-rata melalui penunjukkan langsung (PL)

“Itu aspirasi Balikpaan Barat mulai SMK 7, jembatan kampung baru ke karingau itu juga aspirasinya. Banyak juga sebetulnya yang sudah ada tapi sifatnya kecil-kecil yang PL itu semenisasi jalan,” ujarnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version