Mengalirkan Harapan: Cerita Warga Kaltim Berkolaborasi dengan Pertagas Jaga Air Bersih Desa Tetap Lancar

Suhardi (paling kiri) bersama aparat desa di Desa Karya Jaya. (Foto: Amir Syarifuddin/Inibalikpapan)

BALIKPAPAN, inibalikpapan.com – Bagi warga Desa Karya Jaya, Kecamatan Samboja, air bersih merupakan kebutuhan vital yang mempengaruhi hampir seluruh aspek kehidupan. Desa ini selama bertahun-tahun mengandalkan bendungan yang dibangun sejak 1959 untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dan pengairan sawah.

Namun, beberapa waktu terakhir, distribusi air bersih sempat terganggu akibat kerusakan peralatan, terutama pompa yang berperan penting dalam penyaluran air ke rumah-rumah warga.

Gangguan tersebut sempat menimbulkan keresahan. Warga yang biasanya menerima pasokan air secara teratur mulai mengalami kendala, seperti keterlambatan suplai bahkan pengurangan volume air yang masuk ke rumah mereka.

Kondisi ini menyulitkan, apalagi mayoritas warga menggantungkan kehidupan sehari-hari, mulai dari mandi, memasak, hingga bertani, pada suplai air yang disediakan oleh Kelompok Pengelolaan Sarana Air Minum (KPS PAM) Desa Karya Jaya.

Di tengah situasi itu, bantuan datang dari Pertamina Gas (Pertagas). Perusahaan tersebut menyalurkan dukungan berupa dua unit pompa baru, filter, booster, dan peralatan pengecekan panel listrik.

Bagi warga, kehadiran peralatan ini tidak hanya memperbaiki kelancaran distribusi air bersih, tetapi juga memberikan ruang bagi pengelola untuk melakukan perawatan mandiri jika terjadi gangguan.

Ketua KPS PAM Desa Karya Jaya, Suhardi, mengungkapkan rasa syukur atas bantuan yang mereka terima. Menurutnya, sebelum ada dukungan dari Pertagas, kerusakan pompa menjadi masalah yang sering muncul dan menghambat pelayanan.

“Alhamdulillah setelah ada bantuan dari Pertagas, suplai air kembali normal. Bahkan, biaya listrik juga jauh lebih efisien. Dulu setiap bulan bisa mencapai Rp12,8 juta, sekarang turun di kisaran Rp9 juta. Ada penghematan sekitar Rp3,5 juta,” jelas Suhardi.

Melayani Seluruh Kawasan di Desa

Suhardi menjelaskan bahwa saat ini KPS PAM Desa Karya Jaya melayani sekitar 10 rukun tetangga (RT). Rata-rata, satu rumah tangga membutuhkan air bersih sebanyak 7 hingga 10 kubik per bulan. Untuk menutupi biaya operasional, warga dikenakan tarif Rp6.500 per kubik. Selain dipakai untuk kebutuhan rumah tangga, air yang dipompa juga dialirkan ke sawah-sawah warga, sehingga mendukung aktivitas pertanian di desa tersebut.

“Total lahan pertanian yang teraliri mencapai sekitar 400 hektare,” tambahnya.

Upaya peningkatan layanan air bersih di desa ini tidak lepas dari program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) yang mulai berjalan sejak 2020. Berkat program tersebut, jaringan air bersih kini telah menjangkau hampir seluruh wilayah desa.

“Kini sekitar 90 persen warga Karya Jaya sudah terlayani air bersih. Dampaknya sangat besar bagi masyarakat,” ujarnya.

Merasakan Dampak

Menurut Suhardi, bantuan dari Pertagas semakin memperkuat hasil yang telah dicapai. Dengan pompa dan peralatan pendukung baru, pengelola memiliki kendali lebih baik dalam menjaga kelancaran distribusi air. Penghematan biaya listrik juga memungkinkan KPS PAM untuk mengalokasikan dana ke kebutuhan lain yang lebih mendesak.

“Bagi kami, ini sangat membantu. Selain pasokan air bersih lebih lancar, biaya operasional juga lebih ringan. Manfaatnya langsung dirasakan masyarakat,” tutup Suhardi.

Kini, warga Desa Karya Jaya bisa kembali bernapas lega. Dengan aliran air bersih yang stabil, aktivitas sehari-hari dapat berjalan lancar, dan ketahanan pangan desa tetap terjaga.**

Penulis: Amir Syarifuddin & Donny Muslim

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses