Menguatkan Garda Terdepan, Kolaborasi APKESMI untuk Puskesmas yang Lebih Tangguh dan Indonesia yang Lebih Sehat
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Di balik keberhasilan sistem kesehatan nasional, ada fondasi kuat yang bekerja tanpa henti: Puskesmas. Bukan hanya sebagai tempat orang berobat, puskesmas adalah ujung tombak perlindungan dan pemeliharaan kesehatan masyarakat.
Namun, di tengah beban kerja yang semakin kompleks dan dinamika kebijakan yang terus bergulir, muncul satu kebutuhan mendesak: penguatan peran dan kapasitas puskesmas.
Akselerasi Puskesmas Seluruh Indonesia (APKESMI) hadir sebagai salah satu jawaban atas kebutuhan itu. Melalui serangkaian forum silaturahmi dan diskusi antaranggota, APKESMI mendorong semangat kolaborasi antar pengelola puskesmas di seluruh Indonesia. Pertemuan kelima yang baru saja digelar menjadi bukti nyata komitmen ini.
Ketua Umum APKESMI Kusnadi, menegaskan pentingnya memperkuat posisi puskesmas dalam sistem kesehatan nasional. “Kita tahu beban yang ditanggung teman-teman di puskesmas tidak ringan. Maka dari itu, forum seperti ini sangat penting, sebagai ruang untuk saling berbagi, menguatkan, dan mencari solusi bersama,” ucapnya, Kamis (24/7/2025).

Dengan mengusung tema “Penguatan Peran Secara Diskusional dalam Implementasi Integrasi Layanan BIMER dan Program BIPIN Guna Meningkatkan Akses ke Puskesmas Masyarakat,” pertemuan ini berfokus pada dua hal mendasar: penguatan struktur layanan dan perluasan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan primer.
“Visi kita jelas: Puskesmas Kuat, Indonesia Sehat. Jika puskesmas kuat dari sisi sarana, SDM, dan anggaran, maka kita bisa menekan angka rujukan ke rumah sakit. Masyarakat akan merasa cukup ditangani di tingkat pertama,” tegas Kusnadi.
Berlari Mengejar Tuntutan Zaman
Namun memperkuat puskesmas bukanlah perkara sederhana. Dalam beberapa tahun terakhir, serangkaian kebijakan nasional terus mewarnai dunia layanan kesehatan primer. Dari akreditasi lembaga, integrasi layanan primer (ILP), program kesehatan gigi (PKG), hingga sistem informasi kesehatan (SIK)semuanya menuntut kesiapan puskesmas untuk terus beradaptasi, bahkan berlari.
“Saat ini, kita tidak bisa hanya duduk atau berjalan kaki. Kita harus berlari. Baru selesai akreditasi, datang ILP. ILP belum selesai, muncul PKG. Lalu disusul dengan SIK,” ujar Kusnadi dengan nada reflektif. “Ini semua menuntut tenaga, waktu, dan tentu saja semangat kolektif.”

Ia menyebut transformasi sistem kesehatan di Indonesia tidak bisa hanya dibebankan pada tenaga kesehatan secara individual. Perlu ada kekuatan struktural dan kelembagaan, dan di situlah peran APKESMI menjadi sangat krusial.
“APKESMI bukan hanya organisasi, tapi rumah bersama. Di sinilah kita bisa bicara jujur, menyampaikan tantangan, dan memperjuangkan perbaikan. Kalau kita tidak bersatu, maka kita akan semakin terpinggirkan,” lanjutnya.
Membangun dari Bawah, Mewujudkan Indonesia Sehat
Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama memiliki peran unik: menyentuh langsung masyarakat, terutama di wilayah-wilayah yang jauh dari fasilitas kesehatan tingkat lanjutan. Artinya, kekuatan puskesmas bukan hanya dilihat dari jumlah pasien yang datang, tetapi juga dari keberhasilannya mencegah penyakit dan menjaga kualitas hidup masyarakat.
Dalam pertemuan APKESMI kali ini, diskusi-diskusi panel digelar dengan pendekatan dialogis. Isu-isu teknis dan kebijakan dibedah, dari implementasi layanan terpadu BIMER (Bina Masyarakat Mandiri dan Responsif), hingga tantangan pelaksanaan Program BIPIN (Bimbingan dan Penguatan Informasi Kesehatan).
Para peserta yang terdiri dari kepala puskesmas, koordinator layanan, hingga tenaga teknis. Saling bertukar pengalaman. Beberapa daerah berbagi kisah sukses mereka dalam mengintegrasikan program dengan melibatkan kader posyandu, tokoh masyarakat, hingga kolaborasi lintas sektor dengan kecamatan dan lembaga pendidikan.
“Forum ini sangat bermanfaat. Saya jadi tahu bahwa tantangan yang kami hadapi di daerah ternyata juga dialami teman-teman lain. Tapi dari sini kami belajar, bahwa ada solusi jika kita saling belajar dan saling dukung,” ujar dr. Sulaiman Kepala puskesmas Gunung Bahagia yang ikut hadir dalam forum.
APKESMI Melaju, Indonesia Menuju Sehat
Dengan mengusung semangat “APKESMI Melesat untuk Mewujudkan Puskesmas yang Kuat di Indonesia Sehat,” organisasi ini menguatkan posisi puskesmas sebagai tulang punggung sistem kesehatan nasional.
Tidak hanya di atas kertas, tetapi dalam kerja nyata: dari penguatan kelembagaan, peningkatan kompetensi SDM, advokasi kebijakan, hingga fasilitasi pelatihan dan pendampingan.
Pertemuan kali ini tidak hanya menghasilkan catatan-catatan teknis. Tapi juga mempererat semangat kolektif bahwa Indonesia sehat tidak bisa dicapai tanpa puskesmas yang kuat.
Sebab di sinilah layanan kesehatan dimulaidi desa-desa, di pinggiran kota, di pelosok-pelosok terpencil. Di mana pun masyarakat berada, puskesmaslah yang pertama datang dan bertahan.
Melalui diskusi yang terbuka dan kolaborasi yang erat, APKESMI berharap dapat terus menjadi jembatan antara kebutuhan di lapangan dan arah kebijakan nasional. Sebab membangun sistem kesehatan bukan hanya soal infrastruktur dan teknologi, tetapi tentang manusia, solidaritas, dan komitmen jangka panjang.***
Editor : Ramadani
BACA JUGA
