BALIKPAPAN, inibalikpapan.com– Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Budi Arie Setiadi, menegaskan komitmennya dalam upaya pemberantasan judi online di Indonesia. Namun, ia mengakui bahwa hal tersebut merupakan tantangan yang berat.

Menurut Budi Arie, salah satu tantangan utama adalah judi slot online, karena banyak pelaku atau bandar yang beroperasi di luar negeri.

“Judi online itu kan borderless, lintas negara, servernya bisa ada di mana-mana. Kalau judi offline lebih gampang mengaturnya. Kalau ini kan susah, kita kayak menghadapi hantu,” ujarnya melansir dari Suara, jaringan inibalikpapan.com.

Ia juga mengungkapkan bahwa bandar semakin kreatif dengan menciptakan situs baru dan melakukan peretasan pada situs-situs pemerintah. Untuk itu, pemerintah terus berupaya berkomunikasi dengan negara-negara tetangga yang melegalkan perjudian untuk mencegah masuknya aktivitas perjudian ke Indonesia. “Walau pun di sana legal, jangan imbasnya di sini dong,” tambahnya.

Budi Arie menekankan bahwa semua langkah ini dilakukan demi melindungi rakyat dari dampak negatif judi online. Ia mengungkapkan keprihatinannya terhadap rakyat kecil yang terjebak dalam praktik ini sebagai cara instan untuk menjadi kaya. “Rakyat kecil harus kita lindungi karena mereka salah menafsirkan judi dalam kehidupan mereka. Mereka menjadikan judi impian mereka. Enggak ada orang kaya karena judi, itu mimpi yang salah,” tegasnya.

Menurut Budi Arie, kelompok masyarakat ekonomi rendah adalah yang paling terdampak oleh judol di Indonesia. “Yang taruhannya 200, 500 rupiah, sekali main paling habis 5 ribu, 10 ribu, itu dulu kita lindungi,” jelasnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version