Mentan Apresiasi Kaltim, Pusatkan Peran Strategis dalam Swasembada Pangan Nasional

Rapat Koordinasi Swasembada Pangan di Auditorium Makodam VI Mulawarman, Balikpapan, Kaltim, Kamis (8/5/2025).
Rapat Koordinasi Swasembada Pangan di Auditorium Makodam VI Mulawarman, Balikpapan, Kaltim, Kamis (8/5/2025).

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com — Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, menegaskan komitmen pemerintah pusat dalam mempercepat terwujudnya swasembada pangan nasional saat memimpin Rapat Koordinasi Swasembada Pangan di Auditorium Makodam VI Mulawarman, Balikpapan, Kaltim, Kamis (8/5/2025).

Acara strategis ini turut dihadiri Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud, Pangdam VI Mulawarman, Kapolda Kaltim, serta unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).

Kaltim Diposisikan sebagai Lumbung Pangan Strategis Nasional

Dalam sambutannya, Menteri Andi Amran menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Kaltim atas dukungan nyata terhadap agenda nasional.

“Komitmen Gubernur Kaltim dan seluruh jajaran sangat luar biasa. Ini menjadi sinyal kuat bahwa Kaltim siap memainkan peran utama dalam peta ketahanan dan kedaulatan pangan Indonesia,” tegasnya.

Amran menambahkan bahwa Kaltim tidak hanya memiliki potensi lahan pertanian luas, tetapi juga memiliki posisi strategis sebagai penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN).

“Kaltim harus menjadi episentrum pertanian masa depan. Bukan hanya swasembada untuk daerah sendiri, tetapi juga sebagai pemasok pangan antarprovinsi bahkan ekspor ke negara tetangga,” tambahnya.

Rekor Produksi Padi dan Jagung: Bukti Pertanian Kembali Jadi Sektor Unggulan

Amran memaparkan bahwa sektor pertanian mencatatkan pencapaian luar biasa di triwulan I 2025. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat peningkatan produksi padi sebesar 51,45% dan jagung 39,02% dibanding tahun sebelumnya.

Pertumbuhan ini menjadikan sektor pertanian sebagai yang tertinggi secara nasional, yaitu 10,52%, mengungguli sektor industri dan perdagangan.

“Stok beras pemerintah juga mencapai rekor tertinggi dalam 23 tahun terakhir, yaitu 3,5 juta ton. Semua berasal dari hasil panen petani lokal, tanpa impor satu butir pun. Ini adalah tonggak sejarah,” jelas Amran.

Mengutip laporan Rice Outlook edisi April 2025 dari USDA, Indonesia kini tercatat sebagai negara dengan produksi beras tertinggi di Asia Tenggara, melampaui Vietnam dan Thailand, dengan proyeksi mencapai 34,6 juta ton.

BACA JUGA :

Optimalisasi Lahan, Modernisasi Pertanian, dan Peran Petani Milenial

Menteri Amran menekankan bahwa keberhasilan tersebut bukan terjadi secara instan, melainkan hasil dari strategi jangka panjang yang meliputi:

  • Intensifikasi dan Ekstensifikasi Lahan melalui program Optimalisasi Lahan (OPLAH) dan pencetakan sawah baru.
  • Modernisasi Pertanian lewat distribusi alat dan mesin pertanian (alsintan) seperti traktor, pompa air, dan mesin tanam modern ke daerah-daerah, termasuk Kaltim.
  • Penguatan Regenerasi Petani lewat Program Brigade Pangan, yang mendorong petani muda/milenial untuk terlibat aktif dalam agribisnis modern yang terstruktur dan berbasis teknologi.

“Saya ajak anak-anak muda Kaltim terjun ke sektor pertanian. Ini bukan sektor masa lalu, ini sektor masa depan dengan potensi ekonomi tinggi dan dampak strategis bagi bangsa,” ujar Amran.

Pentingnya Kolaborasi dan Peran Penyuluh Pertanian

Menteri juga menekankan bahwa keberhasilan program nasional tak lepas dari peran aktif para penyuluh pertanian yang menjadi ujung tombak di lapangan. Sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 Tahun 2025, penyuluh daerah akan dialihkan ke pemerintah pusat untuk memperkuat peran mereka dalam mendampingi program strategis seperti OPLAH, LTT, Serap Gabah, dan lainnya.

“Penyuluh adalah garda terdepan perubahan. Mereka harus hadir bersama petani dalam setiap langkah. Kawal bantuan pupuk, benih, KUR, dan asuransi pertanian. Jangan lelah, jadilah pendamping sejati petani,” tegasnya.

Kaltim Siap Jadi Pilar Swasembada Pangan Indonesia

Sebagai penutup, Menteri Pertanian menegaskan bahwa Kalimantan Timur adalah bagian vital dari strategi besar Indonesia untuk mandiri dan berdaulat dalam pangan. Ia menyatakan dukungan penuh agar provinsi ini mampu menjadi lumbung pangan strategis nasional, bahkan masuk dalam rantai ekspor komoditas pertanian di kawasan ASEAN.

“Dengan semangat gotong royong, kolaborasi lintas sektor, dan peran aktif semua pihak, saya percaya Indonesia bisa mandiri pangan. Kaltim adalah kunci dari keberhasilan ini,” pungkas Amran.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses