BALIKPAPAN,  Inibalikpapan.com – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise meminta semua pihak untuk mengawal penuntasan kasus pelecehan seksual anak yang dilakukan P, seorang Fasilitas Anak di Kaltim.
Yohana mengaku kaget atas kejadian ini apalagi kasus ini berlangsung lama dan baru terungkap belum lama ini. Seperti disembunyikan.
“Kami tidak menyangka kasus ini disembunyikan dan tidak dilaporkan, dan kasus ini akan menjalani proses hukum,” katanya usai menghadiri pembukaan Perkemahan Putri Nasional III 2017 di pantai Manggar Sari, Minggu sore (19/11)2017).
Terungkap kasus ini setelah ada laporan dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana  (P3AKB) Kota Balikpapan ke Polda Kaltim 7 November lalu. Pelaku P, diringkus di tim gabungan Polda Kaltim dan Polda DI Yogyakarta, Jumat  lalu (16/11/2017).
Yohana mengatakan kasus ini merupakan satu dari jutaan kasus kekerasan seksual yang menimpa anak-anak Indonesia.
“Hasil penelitian menyebutkan 1 dari 3 perempuan pernah mengalami kekerasan seksual. Sedangkan dari 230 juta penduduk Indonesia, 8 juta perempuan masih menerima kekerasan,”ulasnya.
Data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menyebutkan angka kekerasan yang terjadi pada perempuan dan anak meningkat selama lima tahun terakhir sejak 2012 dari 18.718 menjadi 54.041 kasus pada Juni 2017.
Lanjutnya kekerasan seksual pada anak sebenarnya sudah terjadi sejak dahulu. Seperti fenomena gunung es. Dulu melaporkan kasus ini tabu dan menjadi aib keluarga.  Namun karena faktor  berpikir masyarakat mulai terbuka dan akses yang luas mendorong masyarakat mulai berani melaporkan.
Katanya pentingnya dukungan orang sekitar terutama orangtua untuk membantu melindungi dan melaporkan jika mendapati persoalan kekerasan seksual pada anak.
“Diharapkan akan turun angka kekerasan dan berasa sadar bahwa kita harus melindungi anak perempuan,”tutupnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version