BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com — Banyak cara bisa dilakukan oleh mereka yang memberikan dukungan kepada Pemerintah Kota Balikpapan dalam penanganan Covid-19 seperti yang dilakukan oleh Komunitas Teater Gonggong Kota Balikpapan yang melakukan kegiatan munajat dan syukuran serta potong tumpeng terkait dengan penanganan pandemi Covid-19.

“Kami datang kesini selain untuk silatuhrami antar warga dan pemimpinanya, juga ingin menyampaikan dukungan pada pemkot dalam penanganan Covid-19 yang sudah menerapkan PPKM dan prokes di lingkungan masyarakat,” ujar Ketua Komunitas Teater Gonggong, Ki Badai Gonggong kepada awak media,” Jumat (27/8/2021).

Dirinya juga mengapresia kepada pihak yang tenaga kesehatan yang terdepan dalam penangnan Covid-19, sehingga angka kematian dan penambahan kasus baru perhari mulai menurun.

“Saya melihat memang ada yang memprotes kebijakan yang dikeluarkan pemerintah, tapi tidak ada memberikan solusi dengan keadaan ini,” akunya.

“Selama ini yang memprotes apakah pernah terlintas untuk bersyukur dan mendoakan hasil kerja pemerintah dan mendoakan para tenaga medis yang meninggal akibat pandemi ini,” tambahnya.

Dikatakan Ki Badai, theater ini baru dibentuk pada Mei 2021 anggotanya aku dan kamu artinya selama orang Balikpapan dan indonesia bisa bergabung dan siap untuk ikut terjun ke lapangan.

“Saat ini kami juga rutin berkoordinasi dengan pelaku UMKM dan pencipta lagu, kalau patner kami banyak dalam berkreasi ada sekitar 15 orang,” akunya.

Adapun istilah gonggong kalau di Balikpapam itu kata-kata untuk membully seseorang, tapi berdasarkan filosopi kamus bahasa indobesia kata gonggong itu artinya mengeluarlan suara nyaring untuk membanguan orang-orang yang lagi tidur atau mati dalam berkreativitas.

“Panggung kami dimana saja jalan pun jadi panggung kami berkreasi,” tuturnya.

Sementara itu, Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud memberikan apresiasi atas kepedulian theater gonggong dengan pandemi yang ada di kota Balikpapan.

“Apa yang dilakukan ini patut dicontoh, adanya tumpeng mengingatkan kita akan budaya dan adat istiadat yang tidak boleh dilupakan dan harus kita lestarikan,” tutur Rahmad.

Adapun hujatan dan cacian itu luar biasa sering disampaikan ke pemerintah, tapi sebagai pejabat itu jangan anti kritik dan hujat, ini risiko dari jabatan yang diamanahkan.

“Saya juga sering tekankan ke para ASN jangan anti kritik, dengan niat yang baik maka akan dimudahkan oleh Allah SWT,” tutup Rahmad.

Comments

comments

1 Komentar

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version