BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Kecamatan Balikpapan Kota (Balkot) menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di Hotel Grand 3 Mustika Balikpapan pada Selasa (23/1/2024).

Camat Balikpapan Kota, Rosin Suparian mengungkapkan, Musrenbang merupakan forum untuk menyusun rencana pembangunan, termasuk menentukan anggaran dan kegiatan di wilayah tersebut. Selain kegiatan fisik, usulan non fisik seperti pengembangan ekonomi kreatif dianggap penting untuk menjadi usulan dalam musrenbang. 

Rosin menekankan pentingnya pengembangan ekonomi kreatif. Seperti Inisiatif pengembangan UMKM pedagang kaki lima seperti Food Fest dikawasan Bekapai telah memberikan dampak positif.

“Kita perlu membuat ekonomi kreatif. Alhamdulillah kemarin kita sudah mencanangkan bekapai Food fest, penataan pedagang kaki lima sekaligus pengamen. Setelah dilakukan penataan ini omset para pedagang semakin membaik. Ada yang omsetnya per malam bisa mencapai Rp.5 juta. Inovasi seperti ini yang harus kita kembangkan. Dan tidak hanya tertuju pada usulan kegiatan fisik saja,” terangnya.

Ia juga menyebutkan, pengelolaan sampah sebagai bagian dari ekonomi kreatif juga menjadi usulan penting agar dapat direalisasikan. 

“Diwilayah ini banyak kawasan yang berpotensi untuk dikembangkan dan dapat menjadi ekonomi kreatif, termasuk dalam pengelolaan sampah. Kenapa kita belum bisa memanfaatkan sampah-sampah kita, karena belum diolah. Makanya tahun ini diusulkan Balikpapan kota akan membuat program pengolahan sampah, mudah-mudahan bappeda mendukung rencana itu,” ujarnya. 

“Silahkan di kelurahan lain di Balkot agar diusulkan untuk pengolahan sampah. Sangat penting karena pengolahan sampah ini dapat meningkatkan perekonomian warga kita,” sambungnya. 

Tak hanya itu, lanjut dia, masih banyak kawasan yang berpotensi di Balkot belum dimanfaatkan salah satunya seperti dikawasan telagasari. Yang mana menurut dia, dikawasan tersebut dapat disulap menjadi objek wisata, dengan membangun fasilitas umum yang menarik seperti fasilitas outobond, jembatan, kafe, pengolahan sampah dan lain sebagainya.

“Jadi tamu-tamu yang datang ke Balikpapan itu tidak hanya menginap saja, tetapi juga bisa jalan-jalan dengan mendatangi berbagai tempat-tempat menarik, khususnya di Balikpapan kota,” jelasnya.

Sementara itu, Sekretaris Lurah Telagasari, Kamsani, mengidentifikasi wilayahnya sebagai kawasan rawan longsor akibat rusaknya drainase dalam Musrenbang itu mengusulkan perbaikan atau peremajaan siring dan drainase, khususnya siring yang menjadi penopang jalan.

“Yang kita usulkan di Musrenbang ini ada 15 titik peremajaan siring dan drainase, tetapi kita melihat skala prioritas dulu. Sementara yang paling mendesak saat ini untuk segera dilakukan perbaikan yakni 2 siring dan 3 drainase,” akunya.

Sementara itu, usulan non fisik untuk wilayah telagasari, pihaknya berupaya mengantisipasi kerawanan terhadap bencana longsor, kebakaran dan pengolahan persampahan. 

“Karena area yang banyak kemiringan, banyak warga juga yang membuang sampah pada sekitaran siring. Yang perlu kita lakukan adalah sosialisasi dan pelatihan dalam pengolahan sampah,” pungkasnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version