Mutasi Polda Kaltim, ini Kapolres Baru Bontang dan Kutai Timur

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com — Polda Kaltim kembali melakukan penyegaran jajaran struktural menyusul terbitnya Surat Telegram Kapolri tertanggal 24 Juni 2025.

Empat posisi strategis—dua pejabat utama dan dua Kapolres jajaran—mengalami pergantian sebagai bagian dari strategi regenerasi kepemimpinan dan penguatan kinerja institusi.

Upacara Serah Terima Jabatan (Sertijab) dipimpin langsung Kapolda Kaltim Irjen Pol Endar Priantoro di Gedung Mahakam, Polda Kaltim, Selasa (8/7).

Hadir dalam acara tersebut Wakapolda Kaltim Brigjen Pol Muhammad Sabilul Alif, para pejabat utama, serta Kapolres dari berbagai wilayah di Kaltim

Daftar Pergantian Pejabat Polda Kaltim

Pejabat Utama Polda Kaltim:

• Dirreskrimsus: Kombes Pol Juda Nusa Putra digantikan oleh Kombes Pol Bambang Yugo Pamungkas.
• Kayanma Polda Kaltim: AKBP Bergas Hartoko digantikan oleh AKBP Bahril.

Kapolres Jajaran:

• Kapolres Kutai Timur: AKBP Chandra Hermawan digantikan oleh AKBP Fauzan Arianto.
• Kapolres Bontang: AKBP Alex Frestian Lumban Tobing digantikan oleh AKBP Widho Anriano.

Kapolda: Mutasi Bukan Sekadar Rotasi, Tapi Momentum Peningkatan Kinerja

Dalam sambutannya, Kapolda Kaltim menekankan bahwa mutasi adalah bagian dari dinamika organisasi dan menjadi alat penting untuk meningkatkan kualitas pelayanan, profesionalitas, serta penegakan hukum yang responsif terhadap dinamika sosial dan ekonomi di Kaltim.

“Terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya atas dedikasi, pengorbanan, dan kerja baik selama menjabat. Mutasi ini adalah bentuk penyegaran, sekaligus strategi organisasi untuk menjawab tantangan keamanan yang terus berkembang di Kaltim,” ujar Irjen Pol Endar Priantoro.

Ia menegaskan bahwa pejabat baru harus segera beradaptasi dengan wilayah tugas masing-masing dan memperkuat sinergi lintas sektor dalam menjaga stabilitas dan ketertiban masyarakat.

Regenerasi Polri dan Tantangan Keamanan di Kawasan Industri

Pergantian pimpinan di Polda Kaltim ini menjadi bagian dari strategi besar Polri dalam menciptakan regenerasi kepemimpinan dan profesionalisasi kelembagaan, terutama di daerah-daerah dengan tingkat kompleksitas keamanan tinggi.

Kutai Timur dan Bontang, sebagai wilayah industri, energi, dan hilirisasi sumber daya alam, membutuhkan pendekatan penegakan hukum yang adaptif, cermat, dan kolaboratif.

Langkah ini sekaligus menunjukkan keseriusan Polri dalam memperkuat integritas dan efektivitas aparat keamanan di daerah penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN), serta menjamin iklim investasi yang aman dan berkelanjutan./Polda Kaltim