BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Angka perkawinan anak belakangan cenderung meningkat. Data Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga berencana (DP3AKB) Balikpapan menyebutkan, terjadi 178 pernikahan usia anak.

“Angka perkawinan anak itu meningkat. Dari tahun 2019 itu 73 anak, tahun 2020 itu meingkat 178 anak. Ada peningkatan hampir 200-an persen, “ ujar Kepala DP3AKB Kota Balikpapan Sri Wahyuningsih, Kamis (289/07/2021)

Dia mengungkapkan, ada beberapa faktor yang menyebabkan meningkatnya pernikahan anak. Diantaranya karena kemiskinan dan hamil diluar nikah atau pergaulan bebas.

 “Penyebabnya yang pertama kemiskinan sudah pasti itu, kemudian yang kedua dampak pergaulan bebas, rata-rata perkawinan anak terjadi karena hamil duluan,” ujarnya

Menurutnya, pergaulan bebas terjadi karena pola asuh orangtua atau pengawasan yang sangat minim. “Berarti tingkat pola asuh orangtua yang baik itu masih minim,” ujarnya

“Ini yang masih menjadi tantangan kita bersama bagaimana untuk meningkatkan wawasan orangtua pola pengasuhan yang baik,”

Disamping itu lanjutnya, peran tokoh agama dibutuhkan untuk mengingatkan masyarakat, khususnya orangtua tentang pentingnya meningkatkan iman dan taqwa anak.

‘“Bagaimana meningkatkan pemahaman orangtua untuk melakukan pengawasan pada anak-anaknya,” ujarnya

Pihaknya juga memiliki program bekerjasama dengan psikolog untuk turun ke masyarakat menyampaikan pola asuh yang benar. “Hanya saja kita tidak bisa bekerja sendiri,” ujarnya

“Kan perlu ada juga lintas sektoral yang harus mengitervensi seperti tokoh-tkoh agama untik selalu mengingatkan iman dan taqwa lingkungan keluarga.”

Selain itu lanjutnya, ketika pembelajaran daring di masa pandemi covid-19 juga perlu pengawasan orangtua,  “Bagaimana peran orangtua mengawasi penggunaan gadget,” ujarnya

“Pada saat anak belajar daring, begitu selesai, pada saat orang tua tidak mengedukasi, bisa saja anak mengakses situs-stius yang tidak kita ketahui, atau aplikasi yang memungkin orang menjual dirinya,”

Karena kasus prostitusi yang melibatkan anak di Indonesia sudah berapa kali terjadi yang dibongkar kepolisian. Sehingga ini menjadi pelajaran orangtua untuk mengawasi anak-anaknya.

“Dan ini didapai juga di 2021 ada yang ditangkap poslisi, prostitusi online yang dikelola oleh seorang perempuan yang melibatkan anak-anak, ini juga sebuah tantangan,” ujarnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version