BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Sejak 2019 lalu, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menggelar Pemilihan Pasangan Muda Inspiratif dan Berprestasi.

Salah satu yang beruntung adalah pasangan Nurhijrah Ahmad Ismail yang mampu meraih juara ketiga tahun ini. Meskipun, sempat mendaftar pada 2019 lalu, namun tidak lolos.

Begini penuturan Nurhijrah Ahmad Ismail

Untuk ikut, kategorinya pasangan yang berusia belum 30 tahun. Saat menikah pria berusia minimal 23 tahun, wanita minimal 25 tahun, sudah menjalani minimal 1 tahun usia pernikahan dan memiliki kontribusi positif bersama pasangan di lingkungan masyarakat.

Kami mendaftar pertama kali  pada tahun 2019 dan tidak lolos. Semuanya serba tidak siap. Proposalnya tidak siap, hatinya tidak siap, dan banyak ketidaksiapan lainnya.

Tahun 2021 mendaftar kembali dengan proposal yang jauh lebih siap. Qodarullah tetap tidak lolos karena suami lolos seleksi WMP kemenpora disaat yang sama dan tidak boleh ikut dua agenda bersamaan.

Ternyata rezeki kami pada percobaan ketiga. Awal Maret 2022 lalu, kami ajukan lagi dan Alhamdulillah lolos seleksi. Bersama 23 pasangan muda dari berbagai provinsi di Indonesia, dari jawa, sumatera, sulawesi dan Kalimantan.

Pada seleksi tahap 1 ini,  kami diminta menyusun 2 berkas utama yakni  membuat profil pasangan beserta inspirasi dan prestasi yang dilakukan bersama, dan  history pernikahan dari sebelum menikah hingga mempunyai anak,  dihubungan dengan 9 wawasan;

Diantaranya, keluarga harmonis, inspirasi pengasuhan anak, cegah KDRT, erlindungan anak, pemuda sahabat anak, kesehatan reproduksi, kesetaraan gender, pengelolaan konflik pernikahan dan perencanaan keuangan keluarga.

Mei lalu, kami 23 pasangan yang lolos diseleksi di Jakarta. Boleh membawa keluarga, boleh membawa anak. Acaranya sangat ramah anak. Anak-anak dibiarkan bermain dalam ruang pertemuan.

Kami boleh sambil menjaga mreka  sembari mendengarkan pembekalan. Pada seleksi tahap 2 ini, kami diminta untuk mempresentasikan profil kami secara langsung dihadapan juri. Alhamdulillah, kami lolos 5 besar, 4 diantaranya berasal dari Jawa Tengah, Lampung, Banten, dan Jawa Barat.

Grand final diadakan 20 Juni, Alhamdulillah kami raih Juara 3. Juara terbaik yang Allah titipkan. Kami do’a saat itu agar Allah beri juara 1. Ternyata maunya Allah juara 3. Allah sebaik-baik pemberi rezeki dan penentu takdir.

Allah ingin kami belajar dari pasangan asal Solo, Jawa Tengah, yang menjadi juara 1. Pasangan muda yang membangun sekolah dasar berbasis Islam dan pertanian di usia mereka yang baru lulus kuliah.

“Sarjana pulang kampung membangun desa,” katanya. Yang lebih memukau lagi adalah pribadi mereka yang bersahaja, dan penuh semangat sungguh sungguh untuk belajar dan bermanfaat bagi orang lain. Masya Allah.

Pasangan juara 2 berasal dari banten. Hebat, punya rumah belajar bagi anak-anak dilingkungannya.  Mereka mendongeng, memberikan pelatihan keuangan bagi ibu-ibu dan menarik sekali.  Membuat satu gerakan untuk ibu-ibu disekelilingnya, agar paham soal pentingnya pemberian ASI bagi anak-anak.

Meskipun hanya 5 pasang yang terpilih dalam grand final, rasanya ini bukan lagi soal juara tidak juara. Sebanyak 23 pasangan muda yang terpilih semuanya inspiratif dan berprestasi.

Semua hebat, semua keren, karena semuanya memahami perannya sebagai pemuda untuk berkontribusi tanpa batas. Mereka paham bahwa keluarga adalah entitas terkecil untuk membangun masyarakat dan mereka terlibat aktif mengambil bagian peran didalamnya.

Menjadi pasangan muda inspiratif dan berprestasi tak harus selalu dihargai, tak harus selalu bergelar, apalagi harus ikut dalam kompetisi. Tetapi kadang-kadang kita perlu menguji kesungguhan, menguji nalar yang katanya pembelajar. Menguji niat dan tekad sejauh mana ia teguh pada tahtanya. Kita perlu lebih banyak inspirasi agar kontribusi bukan sekedar basa basi.

Ajang ini membuka mata dan hati kami, bahwa ternyata banyak pasangan muda Indonesia yang punya ide besar. Mereka kreatif dan peduli. Sedang kontribusi kami, perlu kami kulik kembali lebih dalam agar lebih bermakna.

Semoga semakin banyak pasangan muda yang terinspirasi untuk saling berkolaborasi dalam kebaikan. Saling support untuk bisa bermanfaat lebih banyak bagi orang lain, bagi bangsa dan negara. Pasangan muda Indonesia yang bersama keluarganya mau membangun Indonesia.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version