BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Pihak sekolah maupun masyarakat jangan coba-coba berbuat curang dalam proses PPDB online sebab Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Kaltim telah turun langsung ke sekolah untuk melakukan pengawasan langsung.

ORI juga mulai Rabu(13/7) memasang sejumlah spanduk di kantor Disdik dan titik lainya untuk mengajak masyarakat melaporkan kejanggalan atau praktek curang pada proses PPDB online.

Kepala ORI Kaltim Syarifah Rodiah mengatakan proses PPDB online memudahkan dilakukan pengawasan namun akan lebih mudah jika peran masyarakat yang mau melaporkan jika menemukan kasus kecurangan. Mulai Selasa ini(12/7) pihaknya juga telah menurunkan tim melakukan pengawasan di sekolah-sekolah.

“Hari ini dua staf yang kami tugaskan turun ke sekolah-sekolah dan kantor Disdik. Kami juga sudah menyebarkan spanduk berupa pengaduan kepada warga agar bisa melaporkan ke Ombusman jika menemukan kecurangan-kecurangan dalam PPDB online ini,” kata Syarifah Rodiah(12/7/2016).

Diakuinya hingga kini pihaknya belum menerima laporan pengaduan dari masyarakat. Meski demikian, dia mengingatkan agar proses ini dapat berjalan sesuai mekanisme.

Pengawasan yang dilakukan dengan melihat dan mencermati singkronisasi antara implementasi di lapangan dengan juknis Perwali yang dibuat. “Kalau terjadi penyelewengan kita akan tindaklanjuti. Kalau ada kelemahan kita berikan masukan untuk perbaikan. Kita turunkan dua orang langsung ke sekolah. Bisa juga sampai dibatalkan kalau memang ditemukan kecurangan,” tandasnya.

Syarifah juga mengingatkan para pejabat di lingkungan kerja Pemkot Balikpapan agar jangan coba-coba bermain curang dalam penerimaan siswa baru ini. Karena tidak ada payung hukum yang memberikan kuota bagi pejabat.
“Tidak ada undang-undang yang mengatur khusus bagi pejabat untuk mendapatkan jatah kuota atau fasilitas pendidikan, jangan coba-coba ada praktek jual beli penerimaan siswa baru,” tandasnya.

Pihaknya juga sudah melakukan koordinasi dengan Kadisdik Balikpapan Muhaimin terkait PPDB online ini. “Kadisdik Balikpapan sudah datang langsung ke kantor kami bersama Kabid-kabidnya. Jadi dengan PPDB online itu kuota sudah jelas kuotanya, di Balikpapan kuota maskimal 40 siswa perkelas. Jadi kalau 40 itu sudah terisi maka tidak ada peluang untuk bermain,” tukasnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version