Omzet Turun Drastis, Owner Kedai Kopi Hitam Manis Berharap PPKM Tak Diperpanjang
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com — Para pelaku UMKM di Kota Balikpapan cukup merasakan pengurangan pendapatan setelah adanya penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4 di Kota Balikpapan dalam dua bulan belakangan ini.
Salah satunya yang dirasakan owner kedai kopi hitam manis Denny Christian yang mengaku, agar PPKM level 4 di Balikpapan tidak diperpanjang lagi, maksudnya agar berjalan seperti biasa dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang cukup ketat.
“Apalagi sekarang kan sudah mulai banyak yang divaksin, begitupun dengan karyawan kami juga ada yang sudah divaksin dan belum, karena kalau vaksin hak masing-masing kami tidak bisa dipaksakan,” ujar Denny Chistian kepada Inibalikpapan.com, Selasa (24/8/2021).
Bahkan Denny merasakan dengan adanya PPKM usaha yang dijalankan terdampak juga, meski begitu dia tidak mau sampai merumahkan para karyawannya, mengingat mereka semua juga butuh makan.
“Yang penting saya berkorban buat bayar gaji mereka, dari pada mereka di rumah gak dapat pemasukan,” akunya.
“Saya korban satu dua bulan tidak apa-apa, mudahan nanti rezekinya diganti,” tambahnya.

Hitam Manis di Bonto Bulaeng
Selama penerapan PPKM level 4 yang sudah berjalan dua bulan, Denny mengaku omsetnya juga mengalami penurunan drastis lebih dari 50 persen, mengingat adanya pembatasan dan tidak boleh makan dan minum di tempat. Sehari hanya bisa menghabiskan 150 cup tempat minum, dibanding sebelum PPKM bisa menjual 300 cup dalam sehari.
“Makanya saya sempat mengadu ke pemkot lewat media sosialnya yang resmi, agar bisa makan dan minum di tempat, sampai pukul 17.00 wita juga tidak apa-apa, minimal ada pemasukan buat bayar operasional,” harapnya.
Dirinya juga mengklaim sudah taat dengan peraturan dalam PPKM level 4 yang membolehkan makan dan minum ditempat minimal 50 persen dari kapasitas.
“Ya walupun ada pengunjung kita yang gak bisa kami tahan, kasihan kalau datang dari jauh-jauh buat makan dan nonkrong tidak boleh masuk, tapi prokes tetap kami laksanakan,” akunya.
“Karena yang datang ke kedai kopi hitam manis ini bukan hanya warga Balikpapan saja tapi ada juga yang datang dari Samarinda dan Tenggarong,” tutupnya.
BACA JUGA

