BALIKPAPAN, Inibalikpapan – PT Angkasa Pura I Balikpapan selaku operator Bandar Udara Internasional Sepinggan mulai 1 April 2020 melakukan pembatasan operasi. Hal itu sesuai Surat Edaran Direktur Keamanan Penerbangan terkait pencegahan penyebaran virus corona atau covid-19 dalam penerbangan.

“Menghadapi pandemi Virus Corona saat ini kami melakukan upaya untuk pencegahan penyebaran Covid-19 yang bisa saja terjadi antara pengguna jasa dan pekerja di Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan dengan mengatur pergerakannya,” ujar  Farid Indra Nugraha, General Manager Bandara Internasional Sepinggan .

Dia menjelaskan area pembatasan operasi tersebut, untuk terminal keberangkatan yakni pelayanan check in dilakukan hanya di area C dan D. Sedangan area A dan B ditutup sementara waktu, kemudian ruang tunggu yang dioperasikan hanya Gate 5 sampai 11.

“Adapun terminal kedatangan di area Timur akan ditutup artinya kedatangan maskapai rute Domestik Garuda Indonesia dan Citilink dipindahkan di area Kedatangan Barat menggunakan Conveyor Belt 5 sampai 8. Semua teknis pembatasan operasi telah dikomunikasikan dengan pihak maskapai”, jelas Farid.

Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana terkait perpanjangan status keadaan tertentu darurat bencana wabah penyakit akibat virus corona, maka limitasi pengoperasian bandara Sepinggan sifatnya sementara selama masa darurat hingga 29 Mei 2020.

“Untuk diketahui bandara Sepinggan telah ditetapkan sebagai alternatif aerodrome oleh ICAO, jadi apabila diperlukan bisa dijadikan Bandara Alternatif bagi penerbangan yang mengalami kendala teknis atau operasional,” ujarnya.

Harapanya dengan kebijakkan tersebut, juga akan mengurangi jam kerja para pegawai yang bekerja area bandara, sehingga lebh banyak d rumah biar lebih aman. “Jadi untuk mengurangi jam kerja anggota saya, biar dia standby di rumah,” ujarnya

.“Soal dampak ekonomi nanti diatur dibelakang hari yang penting kita mengurangi jangan banyak orang berinteraksi,”

Dia mengungkapkan, sejauh ini belum ada maskapai yang mengajukan pengurangan rute penerbangan dari dan ke Balikpapan. “Belum ada, tapi Garuda dengan sendirinya, tadinya 5 (penerbangan dalam sehari) tinggal 1, tinggal 2,” ujarnya

“Karena kekhawatiran juga dari kru nya, karena (jumlah penerbangan dari dan ke Balikpapan) pesawat juga sudah turun dari 180 tinggal 90-an.”

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version