BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – PT Angkasa Pura I (Persero) menargetkan pada 2018 ini seluruh bandara dibawah naungan akan mengoperasikan Airport Operation Control Center (AOCC). Setelah peresmian AOCC di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan, setidaknya dalam waktu dekat ini menyusul Bali, Makasar dan Lombok.

“Tahun ini insyallah selesai semua. Tapi target untuk lebaran insyallah kita upayakan selesai bandara Bali, Makasar dan Lombok bisa operasional,” beber Dirut AP I Faik Fahmi didampingi Wendo Asrul Rose Direktur Operasional AP I usai peresmian AOCC Bandara Sepinggan (2/3/2018).

Secara keselurahan pihaknya mengalokasikan anggaran Rp100 miliar untuk mengoperasikan AOCC di 13 bandara.
“Terbesar di Bali karena traffic paling tinggi treatmen sama ini hanya masalah kapasitas karena jumlah orang yang dilayani lebih banyak,” kata Fahmi.

Di Balikpapan terdapat 660 CCT yang telah mengcover seluruh area bandara. “Seluruh pergerak kita disini airside, lineside seluruh pergerakan orang kemudian kendaraan semua termonitor,” tambah Wendo yang pernah menjadi GM AP I Balikpapan.

Pada kesempatan sama, Wali Kota Balikpaapn Rizal Effendi menyampaikan apresiasi dengan peresmian pertama ruang AOCC di bandara Sepinggan.

“Tentu pemerintah kota senang. Ini jadi kekuatan baru keberadaan bandara Sultan Muhammad Sulaiman peralatan lebih lengkap dan smart,” katanya.

Rizal berharap hal ini juga dapat menjadi daya tarik wisatawan datang ke Kaltim-Kaltara karena keamanan terjamin, efisien dan pelayanan juga makin baik. “ Dan itu jadi kekuatan baru kita karena kaltim bergesar dari sumber daya alam ke pariwisata,”tandasnya.

ruang AOCC di lantai II bandara Sepinggan

Dengan beroperasinya AOCC, memastikan tidak ada ada lagi area bandara yang tidak terkontrol pengawasan. Selain itu seluruh operaisonal bandara dapat lebih cepat dikordinasi dengan seluruh stakeholder. Operasional AOCC sebagai bentuk inovasi untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasional serta pelayanan kepada pengguna jasa bandara.

AOCC di Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan merupakan wadah kolaborasi seluruh pemangku kepentingan di bandara yang terdiri dari unsur 4A yaitu Airport Operator, Airline Operators, Air Navigation, dan Authorities seperti bea cukai, imigrasi, karantina, kepolisian, dan lainnya.

Secara umum, AOCC berfungsi sebagai suatu control center untuk mengawasi aktivitas operasional di sisi udara (airside) dan sisi darat (landside) serta mencakup seluruh aktivitas kedatangan dan keberangkatan di bandara.
Pengaturan operasional bandara yang lebih terkontrol dalam satu kendali di AOCC dapat memaksimalkan layanan atas utilitas bandara padat yang dikelola Angkasa Pura I.

Pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi operasional bandara seperti penghematan penggunaan lampu, pendingin ruangan, listrik dan lainnya melalui pengelolaan penumpang di boarding gate atau area check in secara efektif.
Pada 2017, operating ratio Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan sebesar 93 persen. Dengan pengoperasian AOCC dan beberapa upaya lainnya, ditargetkan operating ratio Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan bisa mencapai 53 persen pada 2021.

Sebagai informasi, total pergerakan penumpang pada 2017 di tiga belas bandara Angkasa Pura I sebanyak 89,7 juta orang, naik 5,9 persen dibanding total pergerakan penumpang pada 2016 yang sebanyak 84,7 juta orang.

Sementara itu, total pergerakan pesawat pada 2017 sebanyak 791.387 pergerakan, naik 3,51 persen dibanding pergerakan pesawat pada 2016 yang sebanyak 764.531 pergerakan.

Pertumbuhan trafik dari tahun ke tahun ini yang menegaskan perlunya Angkasa Pura I untuk mengimplementasikan AOCC untuk dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasional bandara sehingga pada akhirnya meningkatkan kualitas pelayanan bagi pengguna jasa bandara.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version