Optimalisasi Pajak Kecil: Strategi Balikpapan Menutup Kesenjangan PAD 2025
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com — Pemerintah Kota Balikpapan terus memperkuat strategi pengelolaan Pajak Daerah untuk mengejar target Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2025.
Salah satu fokus yang kini mendapat perhatian adalah optimalisasi pajak-pajak bernilai kecil, seperti pajak minerba, air bawah tanah, hingga pajak reklame. Meski kontribusinya tidak sebesar sektor penerangan jalan atau hotel, kelompok pajak ini disebut sebagai kunci untuk menutup kesenjangan PAD jelang akhir tahun anggaran.
Kepala Badan Pengelola Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (BPPDRD), Idham, menjelaskan bahwa pajak kecil memiliki peran signifikan ketika realisasi pajak besar belum maksimal.
“Sektor-sektor kecil yang melampaui target justru menjadi penopang saat sektor besar butuh waktu untuk mengejar capaian,” ujarnya, Rabu (26/11/2025).
Pajak minerba menjadi salah satu contoh paling mencolok. Dari target Rp1 miliar, realisasinya telah mencapai Rp1,36 miliar atau 136 persen. Disusul pajak air bawah tanah yang juga melampaui target, yakni Rp7,4 miliar dari target Rp7 miliar, atau 105 persen.
Tidak hanya itu, pajak reklame juga menembus target lebih cepat. Dengan capaian 102 persen atau Rp14,8 miliar, sektor ini menjadi bukti tingginya aktivitas periklanan dan dinamika bisnis sepanjang 2025.
Sementara itu, pajak penerangan jalan sebagai salah satu penyumbang terbesar baru mencapai 85 persen atau Rp126 miliar dari target Rp148 miliar. Pajak hotel mencapai 90 persen atau Rp62,3 miliar dari target Rp69,5 miliar, sedangkan pajak parkir mencapai 93,7 persen atau Rp7,9 miliar dari target Rp8,5 miliar.
Menurut Idham, pola ini telah terlihat dalam beberapa tahun terakhir. “Ketika terjadi perlambatan pada sektor besar, pajak-pajak kecil yang over-target menjadi penyelamat PAD,” jelasnya.
Optimalisasi sektor kecil dilakukan melalui penguatan digitalisasi pelaporan, pengawasan lapangan, serta penertiban aktivitas usaha yang belum terdaftar. Pemerintah juga terus memperbaiki data base wajib pajak agar potensi pendapatan bisa dimaksimalkan.
Hingga pertengahan November, total pajak daerah yang terkumpul mencapai Rp711 miliar atau 81 persen dari target Rp877,9 miliar. Pemerintah optimistis target bisa tercapai jika tren positif sektor kecil berlanjut.
Idham menegaskan bahwa strategi ini bukan hanya soal mengejar target, tetapi juga membangun sistem pajak yang lebih merata dan berkelanjutan. “Kami ingin semua sektor tumbuh, bukan hanya yang besar saja. Distribusi potensi pajak harus berjalan seimbang.” akunya
Dengan semakin kuatnya kontribusi pajak kecil, Balikpapan dinilai memiliki pondasi PAD yang lebih stabil dan adaptif terhadap dinamika ekonomi. Pemerintah akan terus mengoptimalkan berbagai celah potensi agar capaian keuangan daerah tetap berada di jalur aman.***
BACA JUGA
